Thursday, December 13, 2018

Mengenang Finney Berthus


Entah kenapa Finney itu misterius 
atau sok misterius kalau di kantor.
Dia adalah sosok yang sangat menjaga privasinya.
Boundary-nya sangat tebal jika menyangkut keluarganya.
Apakah dia sudah mendapat hikmat surgawi 
tentang pentingnya privasi
Jauh sebelum terjadinya oversharing di medsos ?
Finney sudah demikian sebelum medsos muncul.

Finney juga misterius 
atau sok misterius tentang kehidupan keagamaannya.
Walaupun dia kerja di bidang pelayanan, 
entah kenapa dia hampir tidak pernah mau berkomentar 
jika ada diskusi terbuka soal Yang Maha Kuasa. 
Baru belakangan ketahuan bahwa dia ternyata keturunan pendeta, hal itu pun baru dia komentari setelah kepergok Irma di gerejanya. Apakah dia sudah mendapat hikmat surgawi untuk menjaga keintiman dengan Tuhan sebelum terjadi pengumbaran dan penunggangan kehidupan keagaam jaman jaman ini ?
Finney sudah demikian sebelum terjadi 
radikalisasi religiusitas di  kanan dan kiri.

Finney ah Finney, sekarang anda sudah pulang ke rumah Bapa, mendahului kita semua yang masih bercokol di berbagai penjuru bumi. Jika di rumah Bapa ada tim ( media ) produksi, saya rasa  anda akan ngacir ke sana. Mungkin di atas baju keselamatan anda yang putih bersih kemilau, ada utility vest dengan banyak kantung yang sudah menjadi trade mark anda. Entahlah ..mungkin ini khayalan saya saja.

RIP my brother Finney Berthus. Damai sejahtera dan pemeliharaan  dari Tuhan Yesus yang anda layani,  buat keluarga yang anda  tinggalkan. Amin.


Saturday, October 27, 2018

Kongkow Karaoke


Malam minggu ini, dalam rangka perpisahan dengan Esther yang mau pulang Indo, diadakanlah acara kongkow kongkow karaoke, di sebuah  tempat karaoke yang baru dibuka . Karaoke-nya setengah nge-youtube dan setengah pake yg tersedia di tempat itu. Sungguh ini acara yang fun banget, karena adik adik mahasiswa dan tante Daisy sangat mahir joged. Tarian mereka menghangatkan dinginnya malam di musim gugur yang kelabu ini. 

Kongkow Karaoke ini, selain bernostalgia nyanyi lagu lagu lama, mejadi pembelajaran lagu lagu Indonesia yang belum pernah saya dengar. Contohnya lagu : Lagi Syantik, Sayang-nya Via Vallen, Dekat di Hati-nya RAN, yang cocok untuk adik adik mahasiswa yang LDR. Beberapa lagu lama yang di-remake juga membuat saya tersadar betapa usia saya sudah lumayan dewasa. Adik adik mahasiswa tidak tahu bahwa lagu More than Words dulunya dibawakan oleh cowok yang pakai kuteks hitam. Saya tidak tahu bahwa lagu Sinaran dinyanyikan oleh Warna, dan adik adik mahasiwa tidak tahu Sheila Majid. 

beberapa personil yang ikut kongkow karaoke di Lippo Cikarang

Saya jadi mengingat ingat kembali kongkow karaoke yang pernah saya alami. Ada dua moment yang entah kenapa saya ingat, yaitu karaoke yang berlokasi di Lippo Cikarang dengan teman kerja dari AWA. Waktu itu Tenny ulang tahun, dan kami diundang ke rumah kos-nya, lalu di sana diadakan lomba karaoke. Tak lama setelah itu, teman lainnya, Bambi, juga ulang tahun dan diadakan lagi lomba karaoke. Pada kedua moment karaoke itu , saya lupa siapa pemenangnya...Sepertinya Tenny. Tapi saya ingat hadiah untuk pemenangnya kalau tidak salah adalah teddy bear. Juga, waktu ulang tahun Bambi, diminta dress code warna merah. 

Waktu pulang ke Jakarta kemaren, saya sempat ketemuan dengan Tenny, Bambi dan Lisa. Ah senang sekali rasanya bertemu dengan teman-teman yang sudah tak bertatapan selama 20 tahun-an. Tenny dan Lisa , tetap cantik dan manis seperti dulu dan Bambi selalu segar dan awet muda. Well, buat teman teman yang berjauhan, dan Esther yang akan pulang, mungkin lirik lagu RAN bisa menghiburkan : meski kau kini jauh di sana , kita memandang langit yang sama. 

Thursday, July 12, 2018

Pure Michigan:Cereal City Battle Creek ,Part 2


Rumah WK Kellogg

Ketika kita memasuki Michigan, biasanya akan terlihat penampakan slogan "Pure Michigan", tema advertising untuk tourisme yang dimulai tahun 2008 namun tetap dipakai sampai saat ini. Saya juga mau pakai tema ini untuk judul posting tentang Michigan, negara bagian tempat saya tinggal. 

Michigan luas areanya, namun kota-kota besarnya tidak seramai NYC, LA, Seattle, atau Washington DC., dll. Michigan biasanya tidak dimasukkan ke dalam daftar paket-paket tour Indonesia-Amerika. Namun untuk wisata alam, Michigan ok banget tuh. Olahraga air seperti kayaking, canoeing, tubing sangat populer di sini. Banyak juga tempat bagus untuk hiking. Lalu kalau musim dingin, ada juga tempat-tempat buat main ski. Cuaca di sini, kalau musim panas lumayan lembab dan terik, namun kalau musim salju, dingin dan bersalju. Kendaraan umum di kota satelit jarang . Untunglah sekarang ini sudah mulai banyak Uber atau Lyft. 

Kali ini saya mau cerita pengalaman jalan jalan ke Battle Creek. Battle Creek itu letaknya di pertengahan jalan tol  yang menghubungkan kota Detroit dan Chicago, Illinois. Kota ini dijuluki sebagai kota cereal .Cereal merek Kellog dan Post berasal dari kota ini. 


Untuk teman teman yang beribadah di Gereja Advent Hari Ketujuh, Battle Creek ini adalah tempat yang bersejarah karena di kota inilah Mrs. Ellen G. White, pendiri ajaran Adventis, dimakamkan. Juga gereja Advent pertama berasal dari Battle Creek dan masih beroperasi sampai sekarang. 

Stasiun jaman doeloe di downtown Battle Creek yang sekarang dijadikan cafe

outdoor seating di cafe
Bulan Mei yang lalu, kami sekelurga mengunjungi kota Battle Creek ini karena kebetulan si sulung ada acara brass band workshop di Kellog Auditorium. Jadilah kami antar dia di sana, karena acaranya seharian dari jam 9 pagi sampai 9 malam. Kami berempat dengan si tengah dan si bungsu jalan jalan aja di sekitar downtown Battle Creek.   


 

Tahun 2015 muncullah serial TV detektif  yang berjudul Battle Creek, yang dibintangi oleh Josh Duhamel. Settingnya yah di kota cereal ini. Sayangnya serial ini tidak awet, cuma ada satu season saja. 

Yah begitulah sekilas tentang Battle Creek, jika teman teman mencoba cereal Corn Flake atau produk produk Kellogg,  jangan lupa Battle Creek yah. Sayangnya Cereal Museum di Battle Creek sudah tidak beroperasi lagi, jika masih, sepertinya menarik untuk dikunjungi. 






Monday, July 9, 2018

Pure Michigan , Part 1

Eka dan Sesi di depan Michigan Soldiers and Sailors Monument

Pure Michigan adalah tema iklan tentang Michigan pada tahun 2008 untuk memasarkan Michigan sebagai tempat tujuan pariwisata.  Sekarang ini kita bisa meihat semboyan Pure Michigan tertulis di license plate mobil dan juga tertera di papan papan penunjuk arah di jalan tol. "Welcome to Pure Michigan !"  
Ann Arbor
Minggu lalu sepupu saya Eka dan Sesi yang tinggal di Toronto, Canada, menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Pure Michigan. Mereka masuk lewat jalan darat yang bordernya ada di Detroit. Detroit sempat menjadi bahan pembicaraan keluarga dan saudara yang di Indonesia. 

Kerrytown yang ciamik
"Kalian baik baik saja, kan katanya Detroit bangkrut ya ? "
Jawaban saya biasanya, saya nggak tinggak di Detroit kok, saya tinggal sekitar 60 km di sebuah kota satelit sebelah baratnya Detroit. 

Eka dan Sesi cuma nginap dua malam, dengan demikian mereka hanya menikmati sejumput kecil dari yang ditawarkan oleh Pure Michigan. Kami sempat jalan-jalan di downtown Ann Arbor, yang terkenal dengan universitasnya yang bagus , University of Michigan. Go Blue ! Kami pergi ke Kerrytown, kawasan tempat perbelanjaan, restaurant, kafe, museum dan juga rumah rumah yang unik. Kami masuk ke gedung yang di dalamnya ada toko toko ciamik. 

Princess yang berlayar di Detroit River
Lalu keesokan harinya, kami jalan jalan ke downtown Detroit. Kami ke Rennaisance Center, naik tram yang namanya People Mover , untuk melihat pemandangan kota dari atas rel tram.      Foto foto di depan Detroit River, lalu cabut ngider ke Belle Isle. 

rumah kaca di Belle Isle
Tahun 2005, Belle Isle itu jelek sekali, green house conservatory-nya hijau ditumbuhi lumut. Ilalang tumbuh liar di pinggiran sungai , dan tahi bebek dan angsa ada di mana-mana. Belle Isle juga terkenal sebagai daerah rawan. Namun setelah Detroit bangkrut dan diambil alih oleh State, Belle Isle diperbaharui menjadi cantik kembali. Sekarang tempat ini penuh dengan keluarga-keluarga yang piknik dan wisata air. Green housenya sudah dibersihkan dan dibuka untuk umum, demikian juga air mancurnya, kebun binatang kecilnya serta mercu suarnya. Tahun lalu, saya sempat melihat penampakan para pengantin untuk foto foto wedding di Belle Isle. 

Anak anak bersama Aunty Sesi mengumpulkan sea glass yang ada di pinggiran sungai yang melingkari Belle Isle. Sea glass adalah pecahan pecahan beling yang sudah diperhalus oleh air sungai selama kurun waktu beberapa/ber-tahun-tahun. Sea glass di sini masih besar bongkahannya, mungkin belum lama prosesnya di dalam air.

yummy yummy
Kami dinner bersama di The Shake Shack, restaurant burger yang sedang populer. Setelah kenyang, kami jalan jalan lagi mengitari Campus Martius park. Ramai dan santai suasananya. Orang-orang pada kongkow kongkow di sekitar daerah berpasir yang dibuat di tengah tengah taman. Anak anak bisa bikin sand castle, tapi anak anak saya sudah tidak mau lagi. 

kereta genjot kekinian, sambil gowes sambil minum bir
Saat itu Detroit sedang panas sekali. Ketika kami memasuki gedung 1000 Woodward ave, yang di ada Restaurant Texas de Brazil dan Hardrock Cafe, kami mendapati sebuah kesejukan...atrium kaca yang di tengah-tengahnya ada water sculpture yang menjulang setinggi 14 lantai. Sejukkkkk karena ada air mancurnya dan keren karena warna-warninya dan juga lampu lampu di atasnya berganti ganti warna secara otomatis. 
beautiful water sculpter
Semoga Eka dan Sesi puas mengamati sisi cantik dari Detroit. Sisi buruknya...hahaha tidak usah dibahaslah. 

    



 

Friday, April 13, 2018

Kisah Empat Sepupu Perempuan


Alkisah pada jaman yang tidak terlalu dahulu, ada empat orang sepupu perempuan yang bernama Suzy, Mariati, Suzanna, dan Tirsa. Suzy dan Mariati , berdekatan umurnya, hanya beda setahun. Suzanna dan Tirsa berdekatan umurnya, hanya beda beberapa bulan. Suzy dan Suzanna berdekatan tinggalnya, sama-sama di daerah Tebet. Mariati dan Tirsa berdekatan tinggalnya, sama sama di daerah Guntur. 

Suzy adalah yang paling tua di antara empat sepupu perempuan itu dan sering kali menjadi yang pertama dalam berbagai hal. Dia yang pertama kali punya kamar sendiri, sementara Mariati, Suzan dan Tirsa masih gabung tidur dengan kakak atau adiknya masing-masing. . Kamarnya Suzy penuh dengan pernak pernik Sanrio dan ada kulkas mini di dalamnya. Mariati, Suzan dan Tirsa ditawarkan agar-agar bikinannya yang disimpan di dalam kulkas mini itu. Suzy juga yang pertama nyetir mobil, sengaja diberikan mobil supaya tidak minta kuliah ke luar negeri, demikian selentingan yang terdengar dari burung di pohon manga, yang sempat menghasilkan banyak panen di rumahnya. Suzy juga yang pertama mendapatkan orthodontist treatment di antara 10 sepupu dan ia juga satu-satunya yang belajar kedokteran gigi. Suzy pernah punya anjing mini ala Chihuahua yang sangat posesif terhadap-nya. Tirsa ingat pernah digonggongi anjing itu selama satu jam penuh, sampai badan anjing itu kepanasan.

Sepupu yang kedua adalah Mariati. Ia adalah pribadi yang cekatan, ceria, rapi dan pekerja keras. Mariati punya ritual apik, malam sebelum tidur dan ketika bangun, di depan kaca ia selalu menyisir rambutnya yang tebal dan hitam. Sempat Suzy memanggil Tirsa sambil cekakak cekikik menonton Mariati sisir rambut. Mariati sempat suka dengan shampoo,sabun dan bedak baby Switzal. Tirsa sampai terpengaruh dan minta mamanya membelikan produk yang sama. Mariati juga tekun ambil kursus balet, tidak heran posturnya selalu tegak. Namun yang pasti Mariati suka adventure, nature and travel. Tirsa ingat, ketika papa dan mamanya kuatir gara-gara office outing berupa arung jeram, Mariati menentramkan mereka dan bilang arung jeram is okay. Mariati ambil jurusan marketing di UNTAR, lalu meneruskan perhotelan di Swiss. Ia meniti karier di Hotel Mulia lalu meneruskan MBA di Hawaii dan berkarier di San Fransisco. Memang Mariati adalah petualang sejati.


Tirsa mungkin adalah yang paling melankolis di antara keempat sepupu itu. Dan sedikit banyak sudah sering menuliskan kisah kisahnya di multiple blog. Kalau penasaran, silahkan klik di www.tanaraga.blogspot.com, www.komodoprint.blogspot.com atau www.hujandansalju.blogspot.com

Memori dengan Suzanna atau Shushanna pun bikin kangen.Pernah waktu SD kembaran memakai baju yang sama modelnya namun beda warnanya. Pernah juga Tirsa oh so jelous melihat Suzan pakai sepatu plastic yang transparan ala Cinderella. Sempat juga pergi berenang berdua ke Ancol, hanya ditemani supirnya Suzan. Ketika Tirsa dan Suzan sudah mulai genit dan suka cowok, mereka berdua sempat suka dengan penyanyi cilik Julius Sitanggang. Suzan mengajak Tirsa menulis fan-letter dan tidak lupa memberikan biodata. Tapi sayang Abang Julius tidak pernah membalas. Entah kenapa Suzan dan Tirsa sempat berkoresponden lewat pos selama beberapa kali. Padahal sepertinya kiriman risoles dan arem-arem dari bakery Larisia selalu sampai lebih dulu daripada surat-suratnya. Suzan kuliah di Atmajaya. Sejak kuliah sampai sekarang Suzan aktif dalam pelayanan persekutuan.
Seturut dengan perkembangan usia dan bertambahnya kegiatan, intensitas pertemuan pun berubah. Hidup pun berjalan. Kuliah, pelayanan, karier, pernikahan, pindah, kelahiran, kematian. Hidup terus berjalan. Namun di dalam hati empat sepupu ini, tetap ada rasa aman dalam hubungan mereka satu sama lain.  

Hubungan ini sempat terkoyak, ketika yang satu berpulang. Tanpa diduga Mariati pulang ke Rumah Bapa di Sorga karena kecelakaan arung jeram ( ironis, karena gara-gara Mariati, Tirsa diijinkan ikut arung jeram di office outing ), gemparlah seluruh keluarga besar. Air mata, texting, WA, facebook dan video, bertubi-tubi. Tentu semua sedih dan kehilangan Mariati yang ceria dan cekatan. Apa boleh buat life happens, life ends but still continue. Memori –memori baik yang indah maupun yang kurang indah adalah bagian dari kehidupan. Dan yang indah perlu dikenang, supaya hidup bisa lebih senang. Begitulah kisah empat sepupu perempuan, Suzy, Mariati, Suzanna dan Tirsa.   

Monday, April 9, 2018

KULINARI KELUARGA


Saya gemar memandangi foto foto kuliner yang banyak beredar di facebook. Yang close up sungguh menggiurkan karena detail-detail seperti tekstur, warna, bentuk dan komposisinya terlihat sungguh jelas. Yang fotonya dari kejauhan pun tetap mempesona, apalagi jika dibarengi dengan teman-teman atau saudara-saudara tercinta yang kelihatan enjoy pas makan. Foto di atas adalah makanan saat chinese new year di rumah Oom Hendra. 

fruit pastry by Indri

Dengan demikian, saya pun terinspirasi untuk berbagi kenangan kulinari di keluarga besar kami, baik dari pihak keluarga papa ataupun keluarga mama. Satu hal yang saya perhatikan ialah bahwa tiap keluarga memiliki trademark kulinari tersendiri. Sehingga jika pesta di rumah yang bersangkutan, hidangan yang menjadi trademark bisanya muncul.

lemper by Sesi
Keluarga saya : Mama adalah koki hadal dalam keluarga saya. Beliau piawai dalam hampir segala jenis masakan, namun masakan andalannya adalah masakan tipe Cina Peranakan. Trademark mama ialah : ayam goreng bumbu kuning, mie goreng dan beraneka sup sayuran.  
nasi kotak untuk selamat kehamilan Dwika bulan ketujuh,
semua makanan by Iih Inge dan Oom Sardjono

Kulinari Kerabat dari Pihak Papa
Keluarga Akoh : Akoh saya yang namanya Julia Tani juga pintar masak. Beliau trampil dalam menu menu yang agak kebelanda-belandaan seperti Bistik Jawa, pastel kentang tutup, sup sosis tomat, bistik lidah,panenkuk dan fruit salad dengan mayoneiss dressing.
es cendol by Eka dan Sesi

Keluarga Jikoh : Jikoh yang namanya Junita jago bikin macaroni skotel. Namun untuk lauk pauk, yang pandai memasak adalah suaminya, yaitu Oom Agus Kristianto. Oom Agus jago masak seafood seperti tumis udang atau ikan. Masakan khasnya ialah sup asparagus kepiting.
Ngumpul di rumah Iih

Keluarga Oom Freddy : Sebagai pemilik bakery Larisia di Tebet Timur, tentu trademark kulinari keluarga Oom Freddy dan istrinya, Tante Hana, ialah berbagai macam kue, roti dan peganan. Semar mendem, arem-arem, risoles, kroket, pizza kecil, dan berbagai roti isi.



Kulinari Kerabat dari Pihak Mama
Mama saya adalah anak tertua dari empat bersaudara. Adik mama ialah Oom Hendrik yang beristrikan tante Lidya, Iih Inge yang bersuamikan Oom Sarjono, dan Oom Hendra yang beristrikan tante Yanti. Keluarga Oom Hendrik dan Oom Hendra menganut agama Kristen Advent yang memiliki aturan ketat dalam hal makanan. Dengan demikian mereka tidak makan babi, seafood seperti udang, lindung, lobster, kerang, scallop atau binatang yang hidup di dua alam seperti kodok dan kepiting. Dalam hal minuman, tidak minum yang beralkohol atau yang mengandung zat zat adiktif seperti kopi atau teh. Walaupun jenis makanan lebih terbatas, namun cita rasanya tetap mantap.

soto Bogor by Tante Yanti

Keluarga Oom Hendrik : Makanan yang dimasak Tante Lidya, istri Oom Hendrik, biasanya sangat berwarna warni dengan beraneka ragam sayuran. Beliau juga senang membuat juice dan smoothie. Satay ayam vegetarian ala Tante Lidya juga enak. Pokoknya dijamin sehat dan bugar deh kalau makan di rumah mereka.
bakwan sayur by Tirsa

Keluarga Iih Inge : Iih Inge dan Oom Sardjono enak sekali masakan yang rasanya medhok. Gudeg, rendang, tumis tempe cabe hijau, sambal goreng kentang. Selain itu kalau makan di rumah Iih biasanya disuguhkan sukun, talas atau hasil kebunnya.

Keluarga Oom Hendra : Waktu masih di Jakarta, menu andalan tante Yanti dalah : spaghetti dan meat sauce dan spagetthi dan tomato vegetable sauce. Om Hendra juga jago bikin mie goreng dari indomie yang ditumis dengan margarine blue band. Namun sejak pindah ke USA, menu barat itu digantikan dengan menu Indonesia. Tante Yanti sekarang jago memasak beraneka ragam menu Indonesianya .Yang pernah saya coba ialah siomay ikan komplit, sayur asem dan teman temannya, dan arem arem. Dessert yang saya makan kemaren ketika ke rumah tante Yanti adalah talam ubi merah yang rasanya enak banget. Namun yang menjadi trademark dessert Tante Yanti adalah cendol…hmmmmmmm…


Sekarang ini, banyak sepupu saya yang jago masak. Sepertinya sudah mewarisi ilmu masak tingkat gdari papa dan mamanya. Dinda jago bikin makanan vegetarian, Indri jago bikin pastry, Eka mah nggak usah ditanya lagi deh.  Bahkan di tingkat keponakan juga ada yang sudah dapat warisan ilmu kulinari, seperti Jason, anaknya Suzy. Yang lain siapa..hayo ngaku, supaya bisa dicicipi masakannya.
Demikianlah sekilas tentang kulinari yang sering saya makan di dalam keluarga saya.Pepatah Jawa  berkata : Mangan Ora Mangan Asal Kumpul, namun dalam saya pikir kalau dalam keluarga kami cocok sekali istilah: Kalau ngumpul pasti mangan.


Tuesday, March 27, 2018

SLEEPOVER SEPUPU

ki-ka : saya, Suzy, Alex, Ria


Di Amrik sini, anak anak kecil kadang diundang untuk sleepover di rumah teman. Biasanya sleepover diadakan untuk merayakan ulang tahun atau kadang hanya untuk senang senang saja. Sleepover ini agak asing buat saya, karena saya dan suami tidak terbiasa untuk nginap di rumah teman , apalagi ketika kecil. Saya ingat saya baru mulai sleepover itu ketika kuliah, dan itu pun terjadi pada tahun akhir kuliah rasanya.

Namun kalau diingat-ingat, saya pernah juga sleepover tapi di rumah sepupu saya yang dari pihak papa. Papa saya adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Kakaknya yang paling besar ialah Julia Tani, yang saya panggil Akoh. Lalu yang kedua adalah Oom Freddy Tateley, dan yang ketiga Julita Kristianto, yang saya panggil Jikoh. Saya mulai diajak nginap ketika kelas dua atau tiga SD, dan moment itu sangat menyenangkan buat saya.

Mari saya kenalkan sepupu sepupu dari pihak papa. Demikian urutannya dari yang paling besar sampai yang terkecil : Andre, Edwin, Suzy, Ria, Hary, Alex, Rocky, Suzan, saya, dan Michael. Kami bersepuluh bisa dibilang sepantaran karena kisaran usia yang paling tua sampai yang paling kecil adalah 8 tahun. Pihak keluarga papa juga tidak terlalu formal dalam hal senioritas karena di antara kami semua memanggil nama, dan ngomong pakai gue /elu. Tidak ada yang memanggil kakak, koko, cici, dsb.

Sleepover di rumah Akoh
keluarga Akoh dan Oom Tan
Akoh saya yang bernama Julia Tani adalah mama-nya Ria dan Alex. Akoh dan suaminya, yang saya panggil Oom Tan, sangat tertib dan disiplin..alias kebelanda-belandaan. Nah kalau nginap di rumah Akoh, biasanya pagi-pagi dikasih homemade jus seperti jus kacang hijau, atau tomat, atau jeruk dan disuruh minum susu murni. Gawatnya jus di rumah akoh tidak dikasih tambahan gula, jadi jus tomat dan jeruk terasa asam buat saya. Tambahan lagi waktu saya kecil, saya tidak suka minum susu. Jadi agak ngeri-ngeri sedap kalau breakfast di rumah Akoh karena disuruh minum jus atau susu sampai habis.

Saya juga ingat, adiknya Ria, Alex, punya satu kotak besar lego klasik. Biasanya kami main lego sama Alex , jika sleepover.

Sleepover di rumah Jikoh
keluarga Jikoh dan Oom Agus

Jikoh dan suaminya, oom Agus lebih rileks daripada Akoh, juga mereka tidak terlalu ketat dengan ritual atau hal hal semacam itu. Jadi saya nggak perlu takut disuruh minum jus atau susu, pada pagi hari. Saya ingat di rumah Jikoh, acara yang sering dilakukan ialah main pingpong. Semua anak main kecuali saya, karena saya tidak tangkas dengan bola. Anak-anak Jikoh, yaitu Suzy, Hary dan Okky, tentunya jago pingpong semua. Tiga tahun yang lalu saat saya main ke rumah Jikoh, anak-anak saya diajak main pingpong sama anak-anakya Suzy. Ternyata meja pingpong masih tetap ada, walaupun mungkin bukan meja pingpong yang jaman dulu.
Kenang-kenangan yang saya ingat ialah, waktu pertama kali nginap di rumah Jikoh, sempat merasa kedinginan karena kamar tidur di sana memakai AC. Soalnya waktu saya kecil , tidak ada AC di rumah kami.

Sleepover di rumah Oom Freddy
keluarga Oom Freddy dan Tante Hana
Oom Freddy dan istrinya, Tante Hana, mempunyai bakery di jalan Tebet Timur no 125, yang sampai sekarang masih exis. Namanya bakery Larisia. Mereka tinggal di belakang bakery itu. Kalau nginap di sana, yang pasti ada banyak kesempatan untuk icip icip berbagai kue dan roti yang enak-enak. Favorit saya ialah risol isi tumisan daging sapi dan sayuran, arem-arem ayam, dan roti coklat Long John.

Lucunya, ketika saya menginap di sana, saya sempat kelaparan di tengah-tengah banyaknya makanan. Gara-garanya saya itu kan waktu kecil sangat introvert, jadi sering nggak berani ngomong. Nah, di rumah mereka, karena Tante dan Oom saya itu sangat sibuk dengan bakery, yang mengurusi rumah tangga ialah para pegawai. Jadi anak-anak mereka yaitu Andre, Edwin dan Suzan, tinggal minta dibuatkan makanan  kalau lapar. Waktu kecil itu memang saya doyan makan dan gampang lapar. Jadi, saya tunggu-tunggu, kapan makan nih, karena perut lapar, tapi tidak ditawarkan. Heheheheh…benar apa kata pepatah, malu bertanya sesat di jalan; malu bicara, kelaparan di bakery.

Lewat berbagai sleepover dengan sepupu itu, saya menyadari bahwa tiap keluarga itu berbeda, bahkan keluarga yang dibilang dekat pun berbeda-beda tata caranya. Sleepover itu pun menjadi suatu kenangan manis di dalam memory saya, terutama karena Akoh , Oom Tan dan Ria, serta Tante Hana dan Oom Freddy sudah berpulang ke haribaan Tuhan.


  
  

Thursday, March 22, 2018

PERUBAHAN KEINGINAN


kelas 2 a31 SMUK3
 Dulu waktu SMA bosan pakai seragam, 
ingin cepat-cepat kuliah biar bisa pakai baju bebas. 
Begitu sudah kuliah, eh ingin balik ke SMA, 
biar nggak pusing mikirin busana

Dulu waktu single ingin cepat nikah 
karena kayaknya orang yang nikah enak. 
Tapi begitu nikah agak iri dengan orang single 
yang masih punya banyak kebebasan.

masa hanya berdua

Dulu waktu suami istri masih berdua saja, 
ingin cepat cepat punya momongan. 
masa begadang tiap malam dengan baby Daniel
Begitu sudah dapat momongan lalu repot, 
eh jadi ingin menikmati masa-masa santai tanpa anak.

Dulu waktu tinggal di Indonesia, doyan sekali dengan 
coklat Ferrero, Lindt, Hersey, See’s, 
dan segala coklat yang diimport dari luar. 
Begitu tinggal di luar Indonesia, 
yang dicari coklat Silver Queen.

Teh Tong Tji yang disayang- sayang
Dulu waktu minum teh sore-sore, 
jika dapat teh merek Twinnings, 
Bigelow, Red Rose, Tazo rasanya seperti ketumpahan rejeki. Sekarang teh yang disayang-sayang ialah Sosro, TongTji, 
dan Kepala Djenggot.

Dulu sepertinya gaya banget kalau makan Pizza Hut, 
sekarang rasanya euphoria kalau makan ketoprak kaki lima.

Ketika musim dingin... kedinginan 
dan ingin cepat-cepat musim panas. 
Ketika musim panas kepanasan…
jadi  teringat dengan sejuknya musim dingin.

Ketika udara panas dan lembab lalu jadi keringetan, 
pengen udara dingin dan kering supaya nggak kuyu dan kumal. Tapi begitu kena udara dingin dan kering agak lama, 
kulit jadi kering ,pecah-pecah, keriput, 
lalu merindukan udara yang panas dan lembab.

Lha bagaimana dong, kalau begini terus, kan kacau jadinya. 
Tapi secara jujur itu yang terjadi pada diri saya. 
Seandainya saja saya bisa menjadi  seperti yang dikatakan oleh pepatah bijak : 
Sebenarnya, aku telah menyesuaikan diriku dan menenangkan jiwaku, seperti anak yang pisah susu dari ibunya, seperti anak yang pisah susu, jiwaku di dalam diriku.

Ya sudahlah... apa boleh buat, asal mulut ini jangan menggerutu lalu jadi patah semangat. Kemudian mengarahkan jiwa: 
hayo semangat semangat !

Tuesday, March 20, 2018

Adikku yang Telat Berkembang



Selain memiliki sifat welas asih, banyak juga kelebihan adik saya yang lainnya. Dia relax, friendly, dan tidak ambil pusing dengan komentar orang atau jika ada orang lain yang sirik sama dia. Agak-agak kayak teflon adik saya itu, sindiran atau cercaaan orang nggak nempel sama dia.

Walaupun sekarang adik saya itu ok banget, namun waktu kecil dulu, Michael adalah late bloomer dalam berbagai hal, mungkin karena dia sudah lahir sebelum genap 9 bulan yah.
Kata mama, Michael itu ngomongnya dan jalannya agak telat. Kalau saya sudah bisa jalan ketika umur 1 tahun dan sudah bisa hafal lagu-lagu operet Cinderella-nya Ira Maya Sopha ketika umur 2 tahun, Michael baru bisa jalan ketika dia hampir 2 tahun dan bicara ketika dia hampir 3 tahun. 


Dalam hal akademis, Michael juga late bloomer. Waktu TK dan SD, prestasi  Michael di sekolah hanya pas-pasan. Menurut mama, dia ada di urutan agak ke bawah, atau kalau lagi bagus di tengah-tengah. Ketika SMP, prestasinya membaik, selalu di tengah-tengah, dan ketika SMA, dia malah bagus karena sempat mendapatkan nilai NEM urutan ke-4 di sekolah kami yang lumayan terkenal dalam hal akademik.

Ketika SMA, Michael juga mulai mengembangkan hobinya dalam hal organisasi. Dia aktif berorganisasi di OSIS, gereja, antar gereja, juga di Universitas Atmajaya, almamaternya. Makanya temennya juga lebih banyak dari saya. Kalau pepatah Inggris berkata : Better late than never, dalam kasusnya Michael ialah : He's late but better ( in many areas of his life compared to many people who bloomed on time, including his sister )

Monday, March 19, 2018

ADIKKU YANG BAIK




Perkenalkan adik saya, Michael 
yang selisih umurnya hanya 11 bulan dengan saya. 

Tidak lama setelah melahirkan saya, mama hamil lagi, 
dan Michael lahir ketika ia berusia 8 bulan. 
Walaupun saya sempat ngedumel, 
karena kami selalu satu tingkat di sekolah, 
bahkan pernah dua kali sekelas, sesungguhnya saya bersyukur karena dia adalah adik yang baik. 
Dia welas asih kepada kakaknya 
yang kadang berhati preman ini 
( walaupun bertampang malaikat).

Ketika kelas 1 SD, kami diberi uang jajan seratus rupiah. 
Jaman tahun 80-an, uang itu bisa membeli : 
mie goreng/ nasi uduk/nasi goreng (50 rupiah), 
pisang goreng/tape goreng/kacang bawang(25 rupiah) 
dan sirop merah (25 rupiah). 
Jadi lumayan mengenyangkan.
Walaupun dikasih uang jajan, 
kami berdua dibekali makan siang berupa roti, 
kebetulan juga jaman itu papa masih usaha roti di rumah.
Nah biasanya walaupun dibawakan, 
saya lebih senang jajan di kantin. 
Jadi seringnya rotinya tidak dimakan.

Ketika bel pulang berbunyi dan sekolah usai, 
di luar sekolah banyak jajanan yang lebih seru daripada di kantin. Ada bakso, es doger, es batangan, bubur ayam, otak otak mini, dll. Yang paling murah dan cocok buat snack ialah otak-otak. 
Harganya 25 rupiah. Juga ada pempek  mini, yang sebetulnya hanyalah bulatan tepung sagu yang digoreng. 
Rasanya enak menurut saya dan harganya lebih miring lagi 
yaitu 25 rupiah dapat 2. 
Nah karena uang sudah saya habiskan di kantin, 
saya lalu minta uang sama Michael.

Michael jarang jajan di kantin, jadi uangnya masih utuh. 
Saya hampir setiap hari pinjam uang sama dia, 
lalu bilang nanti diganti. 
Tapi hari demi hari uangnya tidak pernah diganti 
dan saya terus menerus pinjam 
dan dia terus menerus meminjamkan. 
Hahahah, dia adalah adik yang sangat baik. 
Seingat saya kejadian ini terus berlangsung hampir selama setahun. Lalu sepertinya, saya mulai tahu diri dan tidak melakukan itu lagi. Dan uangnya Michael tidak pernah saya ganti. 
Untung dia tidak marah. Mungkin dia sudah lupa.

Wednesday, March 7, 2018

Manggung...What Would Life Be



dengan temen kuliah
Entah mengapa perjalanan hidup saya itu banyak berkaitan dengan manggung yah?
Entah main musik, nyanyi, main drama, menari, bahkan juga berkaitan dengan yang di belakang panggung, namun sepertinya sejak TK sampai sekarang, ada aja stage connection. 

lomba VG klasis
Padahal saya mah pas-pasan aja, nyanyi pas, 
nggak terlalu powerful tapi juga nggak fales
Main musik pas-pasan juga, yaitu main suling recorder, 
pernah belajar gitar, tapi nggak mahir
Main drama, walaupun suka, yah pas-pasan juga, 
akting saya nggak mencekam, juga pesona di panggung 
pun biasa aja, abis wajah flat dan tubuh pendek
Menari, ini baru belakangan, dan nari-nya juga 
yang sangat sederhana, sempat waktu di TK 
dan sekarang ini kadang menari dengan ibu-ibu gereja
Kalau yang di belakang panggung, yah berkisar antara menulis naskah, melatih dan menyutradarai, ini lumayan gemar, tapi kualitas dan skala-nya biasa aja, dan dedikasi saya pun terhadap kegiatan manggung juga biasa aja, nggak terlalu dalam. 

ensamble waktu SD

Saya manggung biasanya untuk event sekolah atau gereja. Semuanya amatir, dilakukan karena senang atau gara-gara disuruh pihak lain, dan tidak menerima bayaran. Walaupun akhirnya saya bekerja di bidang media production, mungkin juga karena sudah terlanjur gemar dengan aktifitas manggung memanggung itu. 

Kalau saya renungkan, mungkin sebetulnya setiap orang perlu diberikan kesempatan untuk manggung atau berdiri di atas platform, karena setiap orang itu adalah mahluk sosial yang unik
perlu berbagi dan mengamati. Jaman sekarang ini facebook, youtube, instagram, serta berbagai media online lainnya adalah panggung virtual untuk manusia bisa berbagi.

Manggung itu memperkaya diri sendiri dan orang lain, karena kita banyak berlatih kerja sama, kerja keras, serta kreatifitas ketika manggung. Manggung itu juga adalah kegiatan yang netral, namun semua tergantung dari manusia-nya. Kalau mau dibawa negatif , yah kegiatan manggung bisa jadi negatif, membagikan pengaruh yang tidak baik atau merugikan pihak lain, melepaskan aura negatif, melampiaskan kenegatifan. Ada contoh kejadian di mana seorang penari manggung dengan sangat memukau sehingga seorang raja mau memberikan hadiah apa saja yang diminta penari itu. Dan apakah yang diminta ? Pemacungan kepala seorang nabi. Nah itu serem kan.. 

Saya jadi teringat lagu oldies ABBA : 

Thank you for the music, the songs I'm singing
Thanks for all the joy they're bringing
Who can live without it, I ask in all honesty
What would life be?
Without a song or a dance what are we?
So I say thank you for the music
For giving it to me
 

Thursday, March 1, 2018

Dua Oma


Yang kiri adalah Oma Mendas, yang kanan adalah Oma Tunggul atau Oma yang tinggal di Jalan Bukit Tunggul. 

Oma Mendas yang nama Indonesianya ialah Maryam, orangnya ramah. Dia sangat trampil dalam urusan kepandaian putri. Masakannya enak, jahitan dan bordirannya bagus. Yang dipikirkan ialah kepentingan keluarga dan anak-anak. Untuk membantu keuangan keluarga, Oma menerima order bordir, begitu kata mama. Ia juga bikin bihun goreng yang dititipkan ke warung atau dijualkan oleh Oom Hendra, anaknya yang bungsu. Gaji suaminya, sebagai seorang penerjemah di kantor berita Antara tidak terlalu besar, namun entah gimana, Oma selalu bisa menyisihkan uang yang kemudian dibelikan perhiasan emas. Biasanya ketika anaknya lulus sekolah dan hendak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, Oma akan menjual perhiasan emasnya.

saya dengan Oma Mendas, ulang tahun ke-1
Saya diasuh dengan Oma Mendas ketika kecil dan banyak menghabiskan waktu di rumahnya yang waktu itu juga ditinggali oleh adik-adik mama saya, Oom Hendrik, Tante Inge yang saya panggil Iih, dan Oom Hendra. Oma selalu mengenakan kebaya encim dan kain, dengan rambut yang disanggul cepol. Malam-malam sehabis makan, Oma biasanya menghisap sebatang rokok untuk menghilangkan rasa asam di mulut, demikian katanya. Oma Mendas meninggal waktu saya kelas 2 SD.

Karena saya cucu pertama, Oma memanjakan saya. Saya tidak pernah diomelin. Namun suatu kali Oma Mendas pernah marah sekali dengan saya. Kejadiannya masih saya ingat secara samar-samar. Saya punya t-shirt favorit gambar beruang yang lagi pegang balon. Saya minta pembantu membawakan t-shirt itu dari rumah di Jalan Bukit Tunggul ke rumah Oma Mendas. Namun ternyata pembantunya membawakan t-shirt yang lain. Saya kesal dan memaki-maki pembantu. Oma Mendas menyaksikan kejadian itu. Dia marah kepada saya dan tidak mau cucunya jahat kepada pembantu. Kejadian ini berakibat cukup besar buat saya yang masih TK, karena Oma minta mama membawa masalah ini kepada kepala sekolah TK. 

Jadilah suatu hari Ibu Liana memanggil saya masuk ke kantornya. Saya tidak dimarahi, namun saya dipeluk dan dinasehati sampai saya berurai air mata. 

Tidak lama setelah Oma Mendas meninggal, ada bekas pembantu yang mendatangi rumah Mendas. Dia menangis setelah tahu Oma sudah tiada. Memperlakukan pembantu dengan baik, itulah warisan yang ditinggalkan Oma Mendas buat saya. 


Oma dari pihak papa, saya panggil Oma Tunggul karena tinggalnya di Jalan Bukit Tunggul. Nama aslinya ialah Eli Sudja. Dari kecil, keluarga saya tinggal dengan Oma Tunggul di jalan Bukit Tunggul. Namun karena waktu itu suasana di rumah sangat sibuk karena ada usaha roti, jadinya saya sering dititipkan di rumah Oma Mendas. Oma Tunggul ini cantik dan modis. Dia selalu rapih dan sangat menekankan postur tubuh yang tegak, hidup yang teratur dan pola makan yang baik. Ini sepertinya pengaruh dari disiplin di sekolah Belanda. Oma Tunggul sangat hobi bercocok tanam dan favoritnya ialah anggrek. Saya ingat kebun depan dan samping penuh dengan tanaman anggrek, yang secara berkala disirami vitamin dengan Oma. Oma Tunggul umurnya panjang dan ia meninggal pada usia 85. Ia sempat ketemu dengan Dani, anak saya.

Saya ingat Oma Tunggul senang makan nasi merah, sayur buncis dan kacang merah. Buah-buahan dan vitamin juga selalu disantapnya. Oma tidak mau makan berlebih-lebihan dan kekenyangan. Menjaga kesehatan dan hidup teratur, itulah yang diwariskan Oma ini buat saya. 



Wednesday, February 28, 2018

Gang Mendas, Gang Bhinekka Tunggal Ika



candid style vintage photo di Gang Mendas




ki-ka : Kak Meta Jobah dan baby Nando, Oma dan saya waktu baby, Opung Juli, Tante Noni
ki-ka bawah baby Juli di walker dan Kak Ratna
Saya lagi kepincut dengan foto foto lama dan yang kali ini bahkan 42 tahun umur fotonya ( wah ketahuan deh). Ini adalah foto Oma Mendas ( Menteng Wadas, nama gang tempat tinggal Oma ) dengan para tetangga. Ada Kak Meta Jobah, Oma Mendas yang sedang memangku saya, Opung Juli ( saya nggak tahu namanya, disebut Opung Juli karena cucunya bernama Juli ), dan Tante Noni ( karena anaknya bernama Noni ). Lalu gadis cantik yang duduk di lantai ialah Kak Ratna, anak bungsu Tante Noni. 

Di gang Mendas itu para tetangga sangat dekat. Dekat secara fisik, karena gang Mendas itu kecil jalannya, juga pergaulannya pun dekat. Saya bisa tahu menu makan siang tetangga sebelah, padahal belum ada facebook lho saat itu. 

Kedekatan tentu bisa menimbulkan kekepohan yang berujung gosip. Gosip memang ada namun seingat saya konflik jarang terjadi. Apalagi konflik gara gara agama, tidak terjadi pada masa itu. Yang ada malah saling kirim mengirim atau mencicipi makanan khas hari raya tertentu. 

Mengapa saya sebuat Gang Bhineka Tunggal Ika, karena penghuni gang itu berbeda-beda sukunya. Ada yang Cina  yaitu Oma Mendas ,Tante Reri/Oma Elda, Ci Asiu. Manado yaitu Tante Noni. Batak yaitu Opung Juli, Kak Meta Jobah dan Tante Gloria. Padang yaitu Kak Meta yang ramping, dan ada juga keluarga Jawa di sebelah Tante Noni yang anaknya bernama Nunu dan Anton.

Saya ingat pernah juga terjadi kehebohan di Gang Mendas gara-gara abang tukang jualan yang pingsan ketika lagi dagang. Akibatnya ada yang berteriak minta tolong dan orang-orang pun bergegas keluar rumah, termasuk Oma saya. Ada yang berusaha menyadarkan si abang, ada yang mengambilkan minum, ada yang ribut tanya tanya obat, kasih minyak angin, dan juga ada yang cuma menonton. Semua bernapas lega ketika akhirnya orang itu siuman.  Namun orang -orang memastikan supaya si abang ok sebelum ia pergi bahkan kemungkinan besar si abang diberikan minum dan makan sebelum ia dilepas. 

Ralat dari tante: Yang saya sebut sebagai Tante Noni, ternyata adalah Oma Ingki, kependekan dari Ingkiriwang.