Sunday, December 1, 2013

Seorang Turis di Paris

Nov 7-17 kemaren, saya berkesempatan pergi ke Paris.
Oma dan Opa menjaga anak-anak di rumah,
sementara saya pergi menyusul suami yang memang sedang ada gawe di sana. 

Puji Tuhan ... saya sangat bersyukur karena kesempatan seperti ini sangat langka. Agak egois rasanya bisa pergi lenggang kangkung tanpa anak-anak.
Namun kalo sudah dapat kesempatan seperti ini, yah justru harus dimanfaatkan .
Jadilah saya wara wiri di Paris.. kebanyakan sendirian, dua hari ditemani oleh teman lama, kalo weekend sama suami

Tempat-tempat yang saya kunjungi
Tentunya ialah pusat atraksi turis ..seperti 

1. Menengok Jeng Mona di Museum Louvre
Hari pertama mendarat di Paris, setelah tidur siang, saya langsung cabut naik metro ke Louvre. Sendirian saja karena suami masih kerja. Kebetulan hari itu Louvre buka sampai malam. Sempet liat Jeng Mona, tapi seperti biasa aja, tidak terlalu istimewa. Saya malah lebih suka dengan lukisan-lukisannya Vermeer. Ada yang pernah nonton Girl with the Pearl Earring ? 
Piramid pintu masuk 
2. Nyekar makam raja raja Prancis di Katedral St. Denis
Serem juga yah , kok di dalam gereja ada kuburan. Yah itulah Katedral St. Denis.
beautiful stain glass 
Dan pas lihat patungnya Marie Antoinette..
kok agak mirip sama teman kuliahku, Camelia Effendi.
Marie Antoinette 
3. Mampir di Katedral Sacre Coeur sempat hampir dipalak lagi

Karena cinta dengan film Amelie (setting lokasinya banyak di Montmarte, di mana berdiri gereja ini ) , saya jadi pergi dua kali ke Katedral Sacre Coeur . Pemandangannya sangat indah, juga banyak toko souvenir. 
lilin di dalam gereja
Kedua kalinya, saya pergi sendirian, ada cowok tanya saya bisa bahasa inggris nggak. Pas saya kabur, saya langsung dikata-katain . 
Puji Tuhan tidak kecopetan , tidak ada barang yang hilang.
( Copet di Indonesia beroperasi diam-diam, kalo di Paris, mereka akan tanya-tanya apakah kamu bisa bahasa Inggris. Begitu kamu ngobrol dengan dia, teman-temannya akan datang meneghampiri kamu, dan mencopet barang-barang kamu . Thanks untuk temanku , Agustina yang sudah kasih info sama saya. ) 

4. Olahraga elliptical di tangga Katedral Notre Dame


Sungguh tangga Notre Dame itu bisa disebut sebagai the ULTIMATE STAIRMASTER . Saya sampai ngos-ngosan naiknya. Nggak heran daku sampai agak langsing.

saya dengan temannya Quasimodo
untuk sampai ke atas perlu perjuangan
5. Museum Orsay
Gudangnya lukisan2 impresionist.
Malah seneng lihat jam raksasa yg ada
di atap museum ini ( inspirasi film Hugo )


6. Menggigil di depan Museum Orangerie
antre karya Frida dan Diego
Setelah berangin dan kedinginan di luar selama satu jam, saya masuk ke Museum Orangerie . Lihat pameran khusus Frida dan Diego ( gara-gara sudah nonton Frida yg dimainkan oleh Salma Hayek ). Jadi sedih liat lukisan Frida ( mungkin ditambah efek masuk angin ). Juga lihat Waterlili-nya Monet.




7. Lagi lagi olahraga naik tangga di Arc De Triompe



8. Plesir ke Istana Versailles

Karena Versailles letaknya di luar Paris, sudah dinasehatin temen untuk pergi bareng suami aja. Naik metronya membingungkan. Tapi istananya luar biasa glamor. Tak heran rakyat jadi kesel sama raja dan ratunya.


8. Ngalor ngidul di Tuileries
Saya suka banget sama Tuileries. N.H Dini menulis buku yg judulnya Tuileries, tapi saya lupa ceritanya. Ada satu toko buku yg imut banget di sini.

Makan crepes dan minum hot choco, sambil lihat obelisk yg di-import dari Mesir . Juga sempat lihat Eiffel kelap kelip di malam hari. Bling Bling.
9. Berlayar di Sungai Seine
tempat naik kapalnya

dari dalem kapal
Mungkin di masa datang, ada juga kapal untuk turis yang berlayar di kali Malang.






Thursday, September 26, 2013

Berlayar Gratis


Ada seorang jutawan yang murah hati.
Dia ingin bagi-bagi harta karena hartanya terlalu banyak.
Dia sumbang kepada gelandangan, yatim piatu, narapidana,
pelacur, pengemis, pembunuh, pencuri dan sampah masyarakat lainnya.
Tetap saja hartanya tidak berkurang. Malah tambah banyak.
Suatu hari dia punya ide baru.
Dia akan mengundang orang-orang untuk naik kapal pesiar gratis.

Dengan mudahnya, dia beli sebuah kapal pesiar.
Dia pekerjakan anak buah kapal yang handal dan bertanggung jawab.
Kapal itu pun dibetulkan,dibersihkan,diperlengkapi,sampai siap untuk berlayar.

Lalu dia mulai sebar undangan.Ia suruh sekretarisnya mengirimkan
undangan kepada semua orang yang namanya tertera di dalam buku telepon.
Di dalam undangan ditulis jelas-jelas bahwa acara naik kapal ini gratis.

Sayangnya banyak yang tidak ikut berlayar.
Ada yang alasannya sibuk, repot atau tidak ada waktu.
Banyak pula yang merasa bahwa undangan ini adalah tipuan belaka.
Pada hari keberangkatan, dari semua yang diundang hanya
setengahnya yang hadir untuk berlayar.

Mesin dinyalakan. Jangkar dinaikkan. Peluit kapal nyaring terdengar.
Para penumpang melambaikan tangan kepada orang-orang di darat.
Kapal siap untuk berlayar.

Berbagai ragam orang-orang yang naik kapal.
Ada yang keren, ada yang kere.
Ada yang miskin , ada yang kaya.
Ada yang menyenangkan , ada yang meyebalkan.
Ada yang normal , ada yang aneh.
Ada yang gila ,ada yang waras.
Ada yang sakit , ada yang sehat.

Si jutawan benar-benar memikirkan kenyamanan penumpangnya.
Untuk yang sakit, disediakan tim medis serta obat-obatan.
Untuk yang gila, disediakan psikiater.
Untuk yang bosan, disediakan berbagai hiburan.
Yang gemar olahraga bisa pergi ke fasilitas indoor gym yang lengkap.
Untuk yang shopaholic bisa berbelanja free of charge .
Makan di buffet 3 kali sehari gratis.
Bar penuh dengan minuman serta makanan ringan tanpa bayar.
Semuanya kebutuhan tersedia, dan semuanya gratis.

Ada penumpang yang tidak paham dengan kebaikan sang jutawan.
Dengan berbekal biskuit dan air mineral, sang penumpang ingin hemat.
Setelah beberapa hari , ia akhirnya sadar bahwa semua makanan dan minuman gratis.
Sambil berjalan ke buffet, ia menjitak kepalanya sendiri. Dasar tolalit.
Namun lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Seorang penumpang yang berlatar belakang kriminal ,
mengunakan keahliannya nilep I-Phone di toko elektronik di dalam kapal.
Tindakan ilegal tersebut terdeteksi security camera.
Ketika ia keluar dari toko, satpam menghampirinya.
Ia pun mengaku karena takut dibuang ke laut oleh si satpam.
Dengan ramah satpam itu memberi tahu bahwa semua barang yang diinginkan
bisa diambil dari toko tanpa harus bayar.
Dengan malu-malu, sang pencuri itu, mengembalikan I phone itu.
Ia pergi ke toko mainan untuk mengambil boneka kelinci buat anaknya.
Ia berpikir, kalau semuanya gratis, buat apa mencuri.
Ia hanya tinggal ambil yang ia butuhkan.

Terjadi pertengkaran di antara beberapa penumpang.
Rupanya mereka saling membanggakan dirinya, sampai akhirnya ribut.
Seorang anak kapal menasehati, daripada ribut,
lebih baik berenang di kolam renang Olympic size
atau berendam di jacuzzi sambil minum champagne.
Akal sehat menang. Mereka pun memilih untuk bersenang-senang.

Saya adalah salah satu penumpang di kapal pesiar.
Saya merasa berhutang karena mendapatkan undangan gratis ini.
Dengan demikian , untuk membalas budi sang jutawan,
saya ambil sapu dan mulai menyapu dek kapal.
Setelah satu jam menyapu, saya mulai merasa lelah.
Namun saya paksakan diri untuk tetap menyapu.
Sampai akhirnya, saya ditegur oleh seorang janitor.
Dengan sopan , ia minta saya untuk menyerahkan sapu itu.
Dengan tidak enak hati, saya berikan sapu saya.
Ia mengeluarkan soundless industrial size cordless vacuum .
Deck yang sudah bersih, jadi berkilauan.
Dengan perasaan malu , saya duduk di kursi.
Berusaha untuk rileks.
Berusaha untuk mencoba semua fasiltas gratis yang ada di kapal pesiar itu.
Berusaha untuk menikmati kebaikan jutawan yang murah hati.

Terimakasih Pak Jutawan !


Tuesday, September 24, 2013

HOBI MASA KECIL

Dulu waktu kecil, saya suka gambar. Gambar cewek-cewek cantik dengan beragam busana. Lalu saya suka bikin cerita sendiri sambil gambar. Sekarang ini, Puji Tuhan bisa meluangkan waktu untuk melakukan hobi jaman lawas tersebut.

Akhir -akhir ini, saya lagi demen pake cat air. Punya saya sekarang ini, saya beli di IKEA. Biasanya saya nge-cat-air sama Sophie, anakku. Kalau saya senang dengan gambar-gambar imut, Sophie senang gambar binatang. Terutama kuda.


Selain gambar, saya suka baca buku. Saya mulai suka baca buku sejak kelas 2 SD. Pelajaran favorit saya waktu SD ialah pelajaran perpustakaan. Emang ada ? Nggak ada deh. Sekedar usulan buat negara tercintaku Indonesia... lebih baik upacara bendera diganti dengan perpustakaan. Mengapa ?
biar nggak ada yang pingsan kejemur matahari.

Sekarang ini.. kembali hati saya bersyukur kepada Tuhan... karena rumah saya dekat perpustakaan umum. Hanya sekitar 5 menit naik mobil atau 15 menit jalan kaki. Dulu waktu SD, saya senang dengan buku-buku karya Enid Blyton tentang detektif cilik. Misalnya Lima Sekawan, Sapta Siaga atau Pasukan Mau Tahu. Setelah menginjak usia setengah baya, saya tetap suka cerita detektif..namun yang kasus-kasusnya lebih syerem.. spt pembunuhan, penculikan, (ada bakat sadis juga rupanya ). Minggu ini daku sedang membaca karya Mo Hayder , Gone.



Yang terakhir, dan kedengarannya agak negatif ialah bergaul.Saya senang bergaul .
Waktu kecil , jika ketahuan pulang dari rumah tetangga,
Oom saya sering komentar ," Bergaul.. bergaul.. nih anak demen bergaul ! " .
Namun saya nggak suka dugem ato clubbing. Saya ini sukanya kongkow kongkow.. alias hang out sama temen-temen. Apalagi kalo sambil makan dan minum.Mantap.

masakan teman saya

Nah.. kalo teman - teman hobi masa kecilnya apa yah ?

Wednesday, July 24, 2013

BAKERY BONA



Walaupun akhir akhir ini banyak toko roti baru bermunculan , bakery Bona tidak kehilangan pelanggan.
Roti dan kue yang dijual di sana, rasanya unik. Tidak terlalu lembut dan tidak terlalu keras. Pas. Selain kue kue ala Eropa juga tersedia jajan pasar. Favorit saya adalah arem-arem ayam. Gurih , legit dan mengejutkan, jika cabe rawit di dalamnya tergigit. 

Arlene, istri saya, paling suka dengan roti keset keju coklat. Lembut dengan tekstur vertikal yang membuatnya gampang dikeset. Hari ini , misi saya membawa pulang roti keset itu untuk Arlene tercinta.
Sayangnya, saya datang kesiang karena menemani istri ke dokter kandungan.
Roti keset keju coklat lumayan disukai orang. Sehingga di siang hari, biasanya sudah habis.
Semoga dapat.. semoga dapat, doa saya dalam hati.
f
Saya turun dari kendaraan umum . Suasana hiruk pikuk di jalan, langsung hilang begitu masuk ke dalam bakery Bona. Wangi harum roti menyambut saya. Musik instrumental dipasang pelan. Bakery ini bersih dan rapih. Etalase kaca yang berkilauan dijajari roti dan kue. Di ujung dekat kas register, ada mesin kopi dan es krim. Di pojok ada dua set bangku dan meja bertaplak kotak kotak merah. Tamu bisa makan minum di situ.

Di depan saya ada beberapa orang yang antri. Mata saya seperti radar, mengamati etalasye.Roti bulat, roti tawar, roti sosis.. nah itu dia roti keset coklat keju. Masih ada 4 buah. Bagus. Arlene kedapatan ngidamnya. Radar mata pindah ke bagian kue tradisional , mencari arem-arem. Masih banyak. Cihuy.

Para pelanggan dilayani satu per satu. Di depan saya, seorang perempuan muda memakai baju seragam putih. Dia membawa seorang anak balita montok .Saya tersenyum dalam hati . Mungkin nanti , saya dan Arlene akan mendapatkan anak seperti itu. Ganteng dan gemuk. Arlene mau anak laki-laki dan saya mau anak perempuan. Namun ,setelah apa yang terjadi, kami sudah sangat bersyukur jika dapat anak yang sehat.

“ Suster, aku mau es krim, “ kata bocah itu kepada perempuan itu.

Pantas pakai baju putih-putih. Mungkin nanti kami harus punya suster juga untuk bantu Arlene jaga bayi.

“ Mau rasa apa? “ tanya pegawai bakery
“ Tunggu dulu, Dik, “ kata si suster kepada anak asuhannya. “ Roti yang itu, “ kata suster kepada pegawai bakery sambil menunjuk roti keset coklat keju yang ternyata tinggal satu-satunya.

Alamak. Tadi masih ada 4. Kok sekrang tinggal satu. Rupanya orang-orang yang tadi ada di depan saya, membeli roti itu. Bagaimana dengan istri saya ? Pasti kecewa dia. Ngidamnya tidak terpenuhi. Hati saya mulai panik. Mungkin saya harus beli roti yang lain ? Mudah-mudahan masih ada stock roti itu di dapur.

Bocah itu sudah mendapatkan es krim. Suster membawa bungkusan roti keset idaman istri saya.

“ Mau roti yang mana Pak ? “ tanya pegawai bakery dengan ramah

“ Saya mau roti keset keju coklat, “ jawab saya

“ Wah , sayang sudah habis, Pak. Mungkin yang lain. Roti keset kombinasi ? Atau yang kismis ? “
kata si pegawai memberikan alternatif.

“ Maunya yang keju coklat. Apa masih ada stocknya ? “ tanya saya

“ Coba saya lihat di dapur, “ jawabnya.

Dia menghilang dan beberapa menit kemudian, dia kembali.

“ Tidak ada , Pak. Maaf . Mau coba roti kayu manis ? “

Saya menggelengkan kepala lalu mengeloyor pergi. Lemas rasanya. Kecewa dengan diri sendiri. Mustinya saya datang lebih pagi.

Di meja pojok, suster dan bocah itu duduk. Si bocah montok menjilati es krimnya. Ah muncul ide di benak saya. Saya menghampiri mereka.

“ Maaf Bu. Saya mau tanya.. Boleh tidak saya beli roti ibu ? “

Si suster diam Nampak terkejut karena tiba-tiba saya dekati .

“ Istri saya sedang ngidam makan roti coklat keju. Roti yang ibu beli, adalah roti yang terakhir. Kalau bisa, saya beli deh rotinya. Lebih mahal juga tak apa-apa, “ kata saya

Setelah beberapa saat, suster itu menjawab.

“ Kalau ini roti saya, saya kasih sama bapak. Tapi ini pesanan majikan, “ katanya

“ Ah, bilang saja, rotinya sudah habis, “ saya menjawab

“ Tapi itu kan namanya bohong. Saya ini maunya jujur, “ kata dia.

“ Bagaimana kalau saya tanya sama majikan ibu. Saya telpon deh pake handphone saya yah, “

Suster tersebut mulai meninggikan suaranya.
“ Jangan Pak. Majikan saya orang sibuk. Jangan ditelepon, “

“ Tolong deh . “kata saya

Tiba-tiba si anak menangis. Es krimnya jatuh.Tangisannya mengundang perhatian orang -orang di dalam bakery itu. Saya jadi malu melihat mereka menatap kami. Seorang pegawai bakery mendatangi kami.

“ Maaf, pak. Yuk ikut saya sebentar, “ katanya dengan ramah tapi tegas.
Wajah saya rasanya panas karena malu. Saya mengikuti dia seperti seperti lembu dicucuk hidungnya. Tapi saya tidak dibawa ke pintu keluar, melainkan masuk ke dalam lorong bakery. Wangi harum roti makin tajam. Suara musik instrumental berganti dengan dengungan mesin. Mungkin suara blender atau mixer. Hawa terasa panas ;mungkin datang dari oven. Kami masuk ke dalam ruangan yang kecil . Ada meja tulis dan lemari .
Seorang wanita berusia 50-an duduk di meja tulis itu. Wajahnya lonjong , berkaca mata dengan rambut ikal sebahu. Ia memakai baju berwarna cerah. Suaranya ramah namun tegas.

“ Saya Ibu Bona. Kenapa kamu ribut ribut di bakery saya ? “ tanyanya

Dengan perasaan bersalah, saya pun bercerita tentang roti keset coklat keju yang sudah habis.

“ Kenapa tidak beli yang lain saja ? “

Saya bercerita tentang istri saya Arlene yang sedang ngidam. Ia mendengarkan dengan seksama.

“ Wah.. selamat . Anak yang ke-berapa ? “ tanyanya

“ Ini anak pertama . Tapi kehamilan yang ketiga. Istri saya sudah dua kali keguguran.  “

Ibu Bona terdiam sejenak . Lalu ia berdiri dan bicara dengan seseorang di interkom. Ketika ia meraih interkom, saya mengamati tangan Ibu Bona . Rupanya ada cacat di tangannya. Jari manis dan kelingkingnya seperti buntung dan saling menempel satu sama lain.Cepat-cepat saya alihkan pandangan saya. Untunglah tak lama kemudian, masuklah seorang lelaki dengan baju yang berlumuran tepung.

“ Nata, tolong bikin roti keset keju coklat dua loyang yah, “

“ Saya masih kerjain pesenan roti sosis, Ibu Bona, “ jawab Nata

“ Suruh yang lain saja. Kamu bikin roti keset sekarang, “

Pegawai yang bernama Nata itu menganggukan kepala menuruti perintah atasannya.
" Beres Bu Bona, "

“ Ibu Bona, terimakasih banyak , “ kata saya.

“ Sama-sama, “ jawabnya sambil tersenyum. “ Semoga kehamilan istri kamu lancar, “

“ Terimakasih, “ jawab saya lagi dengan perasaan terharu.

Kami tidak makan nasi malam itu.

Arlene menghidangkan teh panas . Kami mengganyang roti keset sampai kenyang. Arlene menitikkan air mata mendengar perjuangan saya serta kebaikan ibu Bona.

“ Makasih ,Mas.Kamu berani malu buat saya, “ katanya. “ Juga..semoga Tuhan bikin bakery Bona laris manis, “


Enam bulan kemudian, anak kami lahir. Seorang anak laki-laki yang sehat dan montok. Kami namakan anak kami, Iman. Tiap minggu kami sekeluarga berbelanja ke Bakery Bona . Arem arem buat saya, roti keset buat Arlene dan es krim untuk Iman. Ketika Iman genap setahun, kami memesan kue ulang tahun dari Bakery Bona. Kue black forest dengan hiasan kereta api dan binatang binatang .

photos courtesy of  Frais Pattiserie
                             Gading Riviera Blok RB13/10, Kelapa Gading - Jakarta Utara. 
                             Tel : (021) 4587 8460. Store hours : 8am - 6pm

Monday, July 22, 2013

Kurang dan Lebih


contoh sale, discount dan kupon yang saya dapat
" Enak banget tinggal di Amerika ( luar Indonesia ), "
 Kadang teman dari Indonesia mengomentari.
Setelah beberapa lama merantau ,
saya pikir setiap tempat ada kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Berikut ini adalah sedikit perbandingan antara Amerika dan Indonesia

JASA MAHAL BANGET 
            nyalon ( dandan, potong rambut, mani pedi, krembat, dll )
            njahit baju
            nguli ( mindah-mindahin barang, masang perabotan, cukur rumput, ngecat, dll )
            ngendon anak ( baby sitter )
            pembokat ( masak dan ngurus rumah )
            nyupir ( di suburb jarang angkot dan taksi )
Dengan demikian banyak hal yang harus dikerjakan sendiri untuk menghemat anggaran.
Makanya ketika pulang Indo, adik saya bilang, " kok tangan yang dulu mulus jadi berurat, "

BARANG DAN MAKANAN MURAH
Orang-orang di sini ( baik penduduk lokal maupun turis ) jadi senang belanja. Bahkan banyak yang kecanduan / shopaholic. Soale sering banget sale dan discount.
Jika sedang mumet atau stress salah satu therapy yang dianjurkan ( oleh saya )
adalah retail therapy.hahahah.

PEMBELI ADALAH RAJA
Di Amrik, barang yang sudah dibeli bisa dikembalikan.
Biasanya toko-toko memberikan jangka waktu 3 bulan.
Asal kuitansi disimpan, gampang sekali mengembalikan.
Teman saya yang pernah kerja di retail pernah cerita
kadang ada yang sangat keterlaluan.
Baju yang sudah kumal,bahkan (maaf) baju dalam yang bernoda pun dikembalikan.
Kalau di Indo, jangan harap deh.

PELAYANAN MASYARAKAT JAUH LEBIH BAIK
Ini yang terutama dikeluhkan oleh teman-teman di Indo...
Tapi puji Tuhan, kelihatannya sudah mulai
ada pejabat-pejabat yang mau berjuang untuk rakyat.

PUBLIC LIBRARY
Di Amrik, tiap kota punya perpustakaan yang cukup.
Programnya pun lumayan banyak untuk bayi, anak-anak, remaja , dewasa dan manula.
buku perpustakaan, minuman kadar alkohol rendah yang rasanya mirip dengan Green Sand
 Tetapi, selama hidup, kita terus berusaha berpikir optimis kan...
Selalu ada jalan keluar...

Misalnya, waktu tinggak di Jakarta dulu,
kalau mau sering membaca, bisa jadi anggota perpusakaan di British Council.
Mau pindah rumah di Amrik,minta bantuan teman-teman kalau nggak mampu bayar kuli pindah
Mau jadi pengantin,dibantu make up dan tata rambut oleh saudara atau teman

Yang paling sulit tinggal di Amrik, kalo lagi homesick.
Kangen sama keluarga dan teman-teman lama..
Itu yang tidak bisa digantikan...

Tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Selalu ada kurang dan lebih.
Yang penting bisa menyesuaikan diri deh.




Sunday, July 21, 2013

Rindu Menulis dalam Bahasa Indonesia


difoto dari tempat saya menginap di daerah Klp Gdng
Menulis tanpa berpikir dua atau tiga kali.
Menulis tanpa harus repot memikirkan tata bahasa .
Menulis langsung tancap. Enaknya menulis dalam bahasa ibu, bahasa Indonesia.
Blog saya yang lain, Behind the Pear Trees,
saya tulis dalam bahasa inggris karena saya ingin anak-anak saya bisa membacanya.
Tapi lama kelamaan, saya kangen menulis dalam bahasa Indonesia.


Karena itu, teman-teman pembaca,
selamat datang di blog saya yang baru : Jakarta Nan Jauh di Mata

 Hayo silahkan nyanyi , teman-teman

Jakarta Nan jauh di Mata ( melodi Kampuang Nan Jauh di Mato )
Jakarta Nan Jauh di Mata
Gunung Agung , Gramedia
Kukenang dalam hatiku terdalam
kawan kawan yang akrab

Jalan-jalan yang macet
Kendaraan semerawut
Jajanan yang enak dan lezat
Jakarta kampung halaman...

Kukenang Jakarta
Kukenang masa lalu yang indah
9 tahun tak  berjumpa
tahun lalu aku datang

Tahun lalu , Puji Tuhan saya bisa kembali ke Jakarta setelah 9 tahun .
Terus terang , betulan saya kangen deh...
Saya ingat pernah dikirimi pesan oleh teman lama yang ketemu di facebook
Dia tanya kok tidak pulang-pulang, tidak kangen Indonesia ?
Saya jawab... kangen sama keluarga dan teman-teman tapi tidak kangen dengan Indonesia

Setelah beberapa saat , saya jadi kangen beneran dengan Jakarta...
Kalau membicarakan Indonesia,  buat saya pribadi mengacu kepada Jakarta
Karena saya jarang mengunjungi tempat -tempat lain
Kasihan yah.. heheheh..
Saya sekarang bermukim di Michigan
Tetangga saya di belakang rumah yg org bule pernah pergi ke Bali
Saya belum pernah.. hehehehe...

Dekat di hati, jauh di mata, Jakarta oh Jakarta