Monday, August 12, 2019

Kepincut Kata


Pada dasarnya haluan saya adalah analog. Sejujurnya kadang capek mengikuti perubahan gadget yang cepat gonta ganti. Suami saya kebalikannya, dia mah digital banget. Karena kecenderungan analog lebih kuat, saya pusing dengan spotify, google music, dll. Makanya saya akhir-akhir ini jarang denger musik, kecuali kadang menyuruh "Ok Google " yang dipasang suami, untuk memutarkan lagu-lagu Kahitna, yang cocok sekali mengiringi chores-time. 

Kecenderungan analog itu jugalah yang membuat saya teringat  akan cd player kacangan yang bermotif bat-man. Saya beli itu kira-kira sepuluh tahun lalu. Setelah cari-cari di basement, ketemu juga cd player itu. 

Perpustakaan di dekat rumah kami memiliki koleksi cd yang lumayan banyak. Dengan ditemukannya cd player motif batman kacangan itu, saya jadi sering menyantroni bagian cd mereka. Suatu hari mata saya tertuju pada CD yang cover-nya bertuliskan : Tangerine Dream-Lily on the Beach. Warna dominan cover-nya adalah biru. Di cover belakangnya ada judul-judul lagu dalam album itu. 

Too Hot for My Chincilla. Lily on the Beach. Alaskan Summer. Desert Drive. Mount Shasta. Crystal Curfew. Paradise Cove. Twenty Nine Palms. Valley of the Kings. Radio City. Blue Mango Cafe. Gecko. Long Island Sunset.

Saya kepincut dengan nama group dan judul-judul lagu mereka. Membaca rangkaian kata yang mereka pilih membuat saya merasa nyaman. Chincilla adalah hewan berbulu tebal yang penampakannya unyu. Kasihan ya kalau chincillanya kepanasan. Ada beberapa orang bernama Lily yang saya kenal, yang satu adalah pembimbing kelompok kecil. Dia sepertinya bukan orang yang gemar pantai, tapi saya dan teman-teman pernah pergi ke Dufan, Ancol sama dia. Sedangkan teman saya Lily di Michigan sini, sepertinya gemar pantai. Alaskan Summer pastinya sangat dinanti-nantikan karena musim dingin mereka panjang. Paradise Cove kok bernuansa Bali ya. Pasti asyik sekali kongkow di Blue Mango Cafe. 

Itulah rantaian pemikiran yang muncul ketika membaca album Tangerine Dream. Kebetulan pula saya suka dengan jeruk tangerine dan gemar warna orange. Jadilah saya pinjam CD itu. 

Di rumah, ketika saya putar cd itu, ternyata saya tidak cocok dengan lagu-lagu mereka. Terlalu techno di telinga saya yang cenderung konservatif. Sempat saya search tentang Tangerine Dream. Oh... rupanya group ini dari Jerman. 

Teman saya, Karen, yang dulu tinggal di Jerman ternyata tahu tentang group ini. Katanya ngetop di sana, dan suaminya yang orang Jerman menggemarinya. 

"Tapi aku kok kurang suka yah, " kata Karen

"Sama dong, aku juga. Terlalu techno buatku,"

Kata-kata memang memiliki power. Apalagi kalau pandai merangkainya. Tidak heran ada yang termakan dengan rayuan gombal. Atau kepincut kata, seperti kasus saya dengan Tangerine Dream. Sedikit curhat dengan teman-teman pembaca: buat saya pribadi, saya sekarang ini berusaha membuat kata-kata saya sinkron dengan tindakan saya. Juga saya sedang belajar untuk tidak berpraduga, melainkan mempercayai apa yang orang itu katakan kepada saya. 

Ini supaya hidup saya lebih efektif dan efisien dan supaya tidak terlalu banyak mikir yang ngejelimet. Lebih enak ringkes lah daripada ngejelimet. 



Saturday, August 3, 2019

CEMBURU LIDAH DAN LOKASI

kearifan lokal di tempatku

Saya pernah merasa cemburu, 
bahkan dulu bisa dibilang sering.
Akhir akhir ini, kalau perasaan cemburu muncul
Saya tidak mau membiarkannya masuk ke dalam pikiran.
Saya tutup pintu. Seringkali cemburu itu tidak mau pergi,
Dia nongkrong terus, kadang keliling-keliling 
mencari celah yang terbuka untuk bisa masuk
Lama-lama saya pikir cemburu itu seperti tikus iseng
Yang mau cari cari kesempatan masuk ke dalam rumah

Mungkin harus saya usir pakai sapu lidi
Iiihssssshhhhh

Cemburu kalah jaman dulu banget waktu masih unyu 
dan cinta cinta monyet
Biasanya bertema tentang cowok
Tapi akhir akhir ini , cemburu itu membawa 
topik baru di hidupku
yaitu tentang lidah dan lokasi

Tidak dapat dipungkiri, 
seperti pohon yang dicabut dari tanah Jakarta
Lalu ditanam di tanah Michigan 
yang kalau bulan yang berakhiran ber-ber-an
suhunya menjadi dingin, saya suka iklim yang hangat 
Nah ketika kami dihantam badai salju di sini
Lalu melihat futu futu instagram atau facebook 
yang berlokasi di pantai
dengan lambaian nyiur kelapa, kehalusan pasir putih, 
deburan ombak atau kegemilangan mentari senja...
muncullah si cemburu dengan full force

Atau ketika kami repot dan hanya sempat bikin 
roti lapis selai kacang atau ham keju buat makan
Lalu menyaksikan kerabat dan handai taulan 
sedang wisata kuliner di restaurant padang, 
warung soto, lapak kue basah, 
atau ruko bakmie pangsit ayam
Seakan-akan cemburu itu muncul dengan amunisi lengkap 
untuk membedol pintu hati ini

Ah ah ah... Bantaiiiii cemburu !

Karena diperintahkan untuk menjaga hati 
dengan segala kewaspadaannya
Maka harus waspada dengan serangan serangan cemburu

Saya tidak mau kalah ..saya pakai senjata rahasia : 
yaitu rasa bersyukur
Walaupun kadang dibikin-bikin, tapi masih ok, 
daripada kecolongan kemasukan si cemburu
Tetap bersyukur karena salju itu 
kalo iseng bisa dibentuk bentuk jadi snowman
Tetap bersyukur karena walaupun cuma roti lapis, 
tapi kalau rajin bisa dibikin jadi roti bakar
Tetap bersyukur karena handai taulan di sono, 
kadang sampai bayar berjut-jut cuma buat lihat 
benda putih dingin yang kalau terlalu banyak bisa bikin sebel ini 
( kecelakaan sering kalo lagi badai salju )
Atau harga ham serta peanut butter 
harganya loncat galah dibandingkan dengan harga di sini

Haiyaaaaaaa

Tuesday, July 23, 2019

Tambahan Anggota Keluarga


Masih dalam nostalgia mood, 
saya ingat lagu anak yang sangat populer tahun 80-an. 
Kalau sekarang, tenarnya mungkin seperti Baby Shark ya
Lagu itu ialah Hellie Guk Guk Guk, 
dinyanyikan oleh Chica Koeswoyo



Akhir tahun 2018, kami beli anak anjing warna putih
Suami saya menamai anjing itu, Sparky.
Sayalah yang mencari nama untuk ketiga anak kami,
Tapi buat anjing kami, dia kekeuh mau kasih nama


Tiga bulan pertama, Sparky sakit-sakitan
BAB-nya terus menerus mencret dan berdarah
Sudah dibawa ke dokter dan di-test tapi hasilnya negatif
Kami juga sempat kelabakan untuk mengajar dia potty training
Dia terus menerus accident di dalam rumah
Sampai sampai kami mengelus dada
dan terus menerus menggunakan steamer kecil untuk membersihkan karpet



Namun kemudian setelah ganti dengan bland diet 
( nasi dan ayam rebus, atau ayam rotisserie 
yang saya cuci pakai air panas untuk kurangi kadar garamnya)
Lalu mencoba makanan anjing jenis tertentu yang disarankan dokter, Sparky pun sehat kembali

Dan bulan Maret, terjadi breakthrough untuk Sparky's behaviour
Dia yang biasanya tidak mau keluar rumah, mulai senang jalan, karena saya ajak mengantar anak saya ke tempat perhentian bus sekolah. Rutinitasnya mulai terbentuk, dan potty training berhasil
Dia pun setia jalan kaki menemai saya mengantar anak kedua dan menjemput anak bungsu dari sekolah



Awal-awaknya, lucu sekali melihat 
Sparky berjumpa dengan anak-anak kami di jalan
Dia itu sepertinya happy banget pas ketemu
Sampai loncat loncat, lalu dipeluk sama anak kami, lalu kadang pake adegan cium cium jilat jilat ...dramatis banget deh
Tapi lama-kelamaan, dia nggak terlalu dramatis lagi dengan mereka, hehehe


Anak anak kami sangat sayang dengan Sparky
Kalau diingatkan suruh kasih makan, atau bawa jalan, 
atau kalau Sparky kebelet
Pasti mereka mau menolong
Lumayanlah supaya mereka belajar tanggung jawab



Walaupun banyak repot pada awalnya, 
namun Sparky membawa keceriaan dan kegembiraan
Berbeda dengan Hellie , 
Sparky tidak mengonggong jika dipanggil
Dia kadang gonggong kalau sudah kebelet
Dia kadang gonggong untuk minta diajak main
Dia juga gonggong kalau sudah dekat waktu untuk antar anak ke bus stop atau jemput anak bungsu..
Dia punya inner clock sepertinya


Itulah Sparky, anjing kami


Friday, July 12, 2019

Pure Michigan, A Night at the Air Zoo Aerospace and Science Museum



Hello semua, kembali bertemu dalam tema :Pure Michigan,
yaitu cerita tentang tempat di Michigan, state tempat saya tinggal.
Postingan ini udah lama sekali tertunda, 
seharusnya bulan February lalu, waktu masih turun salju.
Saya pikir, boleh juga ditulis lagi, karena sekarang sedang panas panasnya di Michigan, biar ingat dinginnya musim salju kemaren, supayamenghargai kehangatan cuaca yang sedang berlangsung ini..

Saya dan si Bungsu ikutan acara pramuka putri yaitu nginap semalam di Air Zoo Aerospace and Science Museum. 
Letaknya di daerah Kalamazoo, kira kira 2 jam perjalanan dari tempat kami. Museum ini bertemakan pesawat dan kapal terbang , pokoknya yang berhubungan dengan aerospace. 
Tapi ada juga beberapa wahana mainan kecil, seperti caurosel, pesawat mainan dll. 


Museumnya tidak terlalu besar, 
cukuplah buat rombongan pramuka ini gelar-gelaran di lantai. 
Saya pergi sama Karen, Tiara, anaknya Karen dan Astika, teman si bungsuKami berangkat jam 4 sore, dan di tengah perjalanan salju mulai turun. Sampai di museum, kami ternyata adalah anggota group yang paling awal datang. Museum saat itu sudah jam tutup


Ketika semua anggota grup sudah kumpul, kami dipersilahkan untuk taruh barang di ruangan tempat kami tidur. Karena tidurnya gelar-gelaran, jadi kami bawa sleeping bag, kasur tiup, dll.

a night at the museum
Dinner disediakan di kantin museum yaitu hot dog, chips, salad, dan soda. Anak anak lalu free time , dan boleh explore museum. Acara selanjutnya ialah bikin roket mainan. Tiap anak diberikan satu paket material , kemudian diajarkan cara merangkainya. Begitu roket jadi, ditaruh di meja supaya lem-nya kering dan siap diluncurkan besok pagi, jika cuaca bersahabat.

Acara merangkai roket itu memakan waktu sekitar satu jam.  Kemudian disediakan snack berupa crackers, pop corn dan hot chocolate di kantin.Kalau lagi musim dingin, sepertinya hot chocolate itu minuman wajib. 

Astika sedang bikin roket
Seluruh group lalu siap-siap tidur, ganti baju, gosok gigi, dll. Kamar kecilnya cukup besar dan bersih. Lalu semuanya masuk sleeping bed atau kasur tiup, dan lampu besar pun dimatikan. Saya sulit tidur, karena badan ini rasanya kurang tangguh untuk gelaran. ( hehehe, tanda usia paruh baya, maybe )
Tapi Karen, yang berasal Bandung, sepertinya santai aja, mungkin karena dia memang tough dan suka exercise. 

Karen dan Tiara
Pagi-pagi sekitar jam 8, kami dibangunkan. Ganti baju dan breakfast time yang menunya ialah : telor orak arik, bacon, sosis dan hash brown. Minumannya bisa pilih soda, milk, atau kopi. Setelah selesai breakfast, harusnya acara peluncuran roket ramai-ramai, tapi sayangnya karena cuaca sangat dingin dan tidak bersahabat, jadinya hanya instructor yang memberikan peragaan peluncuran satu roket. Yang lain hanya nonton. Kali pertama diluncurkan, tidak berhasil. Namun pada kali kedua, roketnya loncat ke angkasa...Yeayyyyy !

Setelah itu acara nginap ini resmi dibubarkan dan kami semua dipersilahkan/disuruh memindahkan barang barang gelaran ke dalam kendaraan masing-masing karena museum akan dibuka untuk umum dan diperbolehkan untuk pulang. 

Kami tidak langsung pulang, melainkan menjelajah museum serta naik wahana ini dan itu. Puas lah anak anak, karena tidak usah ngantri. 


Kami sekeluarga pernah main ke Air Zoo sebelumnya. Untuk  yang suka dengan pesawat terbang dan pernak pernik aerospace serta sejarah penerbangan, sepertinya Air Zoo ini lumayan menarik. Anak anak 12 tahun ke bawah pun bisa menikmati beberapa wahana mainan. 

Walaupun tidak tertarik dengan pesawat , namun ada display tentang WASP( Women Airforce Service Pilot) yang saya sangat nikmati. Nanti saya akan buat posting tentang WASP di lain waktu.  

Tuesday, May 21, 2019

Mangga, Air Botolan dan Pertolongan



Kemaren saya mampir sebentar di Aldi, supermarket yang kalau mau ambil cart harus pakai koin 25 cent. Kebetulan saya sedang tidak punya koin itu. Jadi saya hanya membeli air botolan dan beberapa mangga yang saya taruh di dalam kardusnya. Lalu kardus mangga saya letakkan di atas kardus air botolan. 

Lalu saya ngantri di depan kasir. 

Wah ada tiga orang di depan saya, keluh saya dalam hati. Tapi tidak apa-apa, angkat barang ini bisa melatih otot lengan supaya kencang. Namun pikiran saya itu dipotong oleh sapaan seorang ibu di depan saya.

"Do you want to put your stuff in my cart ? I still have space, " katanya sambil tersenyum ramah.

Saya agak kaget, namun saya punya prinsip, kalau mau diberi bantuan atau kebaikan, ya terima saja. 

"Thank you so much. Very kind of you," jawab saya

Ibu itu pun membantu saya memasukkan kotak air botolan dan mangga ke dalam keretanya. Bukan hanya itu saya, walaupun dia ada di belakang saya, dia mempersilahkan saya untuk duluan. Wah, sudah dipinjamkan tempat di cart, disuruh duluan lagi. Puji Tuhan. Baik sekali ibu ini. 

Ketika saya selesai membayar, saya masih mengucapkan terima kasih kepada ibu itu. Senang sekali karena ada yang memberi bantuan. 

Pernah saya membaca berita di mana ada pihak yang menolak memberikan bantuan karena pihak yang minta bantuan itu berbeda agamanya. Padahal profesi yang harusnya memberi bantuan itu, sudah disumpah untuk membantu siapa saja yang memerlukan keahlian profesinya. Tadinya saya sempat ragu, haruskah saya menulis pengalaman saya kemaren itu, karena sepertinya hal ini adalah sesuatu yang sangat biasa. 

Namun saya memutuskan untuk menuliskannya dan berbagi dengan pembaca sekalian. Karena saling membantu, dalam hal yang remeh sekalipun, adalah sesuatu yang baik dan positif. Dan di tengah tengah membengkaknya berita negatif di sosial media, sesuatu yang postif patut disajikan. 

Ucapan terima kasih saya dari hati yang terdalam, untuk ibu baik berjilbab yang membantu saya di supermarket Aldi. Thanks. 



Tuesday, May 7, 2019

Mirip Mama



Makin hari saya makin mirip mama saya. 
Bukan dalam penampilan tentunya, 
karena mama saya ayu wajahnya dan 
ramping semampai  badannya. 
Namun yang saya bilang mirip adalah soal kegiatan. 
Kegiatan-kegiatan yang mama pernah lakukan , 
eh ternyata saya lakukan juga . 
Mungkin ini yang dibilang warisan, 
dan saya menerima warisan warisan yang baik dari mama.

Mama saya adalah wanita karier. 
Ia bekerja sebagai guru, kepala sekolah, 
dan sekarang ini sebagai trainer untuk para guru. 
Saya bukan wanita karier namun saya menjadi guru sekolah minggu. Jalurnya masih sama dengan mama.

Tahun delapan puluhan, ketika saya masih kecil, 
mama saya ikut paduan suara Komisi Wanita GKI Halimun, 
yang waktu itu dipimpin oleh Tante Gan dan 
latihannya diadakan di rumah beliau juga. 
Saya sering ikut mama saat latihan. 
Entah apa yang saya lakukan di sana, 
mungkin malah menggangu ibu-ibu yang sedang latihan koor.  
Namun saya ingat Oom Gan, suaminya Tante Gan, 
pernah bertanya apa cita-cita saya. 
Saya jawab mau menjadi sarjana. 
Puji Tuhan cita cita seorang anak kecil itu kesampaian, 
saya diwisuda tahun 1997.
Oh satu hal lagi yang saya ingat adalah, 
pernah makan tekwan di rumahnya Tante Gan, 
yang disuguhkan untuk seluruh anggota koor KW. 
Yummy yummy.

Seperti mama yang pernah ikutan koor, 
sudah setahun belakangan ini saya ikutan koor di gereja kami. 
Koor ini adalah koor gabungan dengan bapa-bapa, 
mahasiswa dan pelajar. Puji Tuhan karena teman kami yang bernama Lydia Yosephine, ngotot ingin bikin koor. 
Mungkin dia tergerak oleh bimbingan Roh Kudus. 
Anggota koor gereja kami masih sedikit, 
tapi semuanya bersemangat untuk memuji Tuhan. 
Buat pembaca yang tergerak ingin nyanyi, 
hayo silahkan bergabung dengan koor ICC Michigan.

Dulu mama pernah membantu potong roti tawar untuk perjamuan kudus di GKI Halimun, dan seperti mama, saya pun ikutan bantu menyiapkan perjamuan. Namun karena gereja saya sekarang memakai hosti dan jus anggur, tidak serepot yang dilakukan mama dulu.Ternyata setelah dipikir pikir, aku makin hari makin mirip dengan mama, heheheheh.  

Saya selalu terkagum kagum dengan creative power yang dikaruniakan kepada setiap mama. Kehamilan, melahirkan, dan membesarkan adalah kerjasama seorang mama dengan Sang Pencipta. Tetapi entah kenapa, dalam pikiran saya yang terbatas ini, ada stigma yang dikaitkan kepada status seorang ibu, 
apalagi ibu rumah tangga atau stay at home mom. 
Perlu saya tegaskan, komentar saya ini bukan mengacu kepada pikiran atau public opinion, hanya mengacu kepada pikiran saya sendiri…yang mungkin memang agak terkungkung dan terbatas.

Saya harus memperbaharui pikiran saya, 
karena saya sadar bahwa stigma itu terjadi 
karena saya takut gara gara sering mendengar gossip 
bahwa ibu ibu itu suka bersaing, pamer, gossip, membangga-banggakan anak dan suaminya. 
Pokoknya hati-hatilah kalau main dengan ibu-ibu atau 
wanita atau perempuan perempuan pada umumnya.

Sebetulnya rasa takut itu lebih banyak sugesti daripada kenyataan,  
karena ibu-ibu atau wanita wanita yang saya kenal, 
kebanyakan asyik asyik aja orangnya.
Ketakutan ini datangnya bukan dari Tuhan, 
karena Tuhan tidak memberikan roh ketakutan 
melainkan roh yang mendatangkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Seorang teman di sini, yaitu Sandra Nursilo, 
tergerak hatinya untuk melayani para wanita dan ibu-ibu. 
Puji Tuhan karena dia memiliki mindset yang penuh kasih kepada para ibu ( bukan mindset yang penuh ketakutan seperti yang pernah saya miliki ). Maka berdasarkan prakarsanya, gereja kami di Michigan akan mengadakan 
women’s conference yang bertema : Victorius Women. 

Pembicaranya adalah Ibu Hana Sudirgo, 
an experienced mother, grandma and a seasoned speaker 
who teaches about the grace of God. 
Based on the finished work of Jesus Christ, 
we will be equipped to win struggles in our life and 
come out as victorious women.

Saya beriman bahwa mama saya bangga kepada saya, 
karena saya mirip dia dan saya mengikuti jalan yang telah ia tempuh dalam melayani di gereja. 
Saya mengambil warisan-warisan mulia 
yang telah ia bangun buat saya.

Buat teman teman pembaca semua, 
jangan berkecil hati jika mama kalian tidak sempat 
meninggalkan warisan yang mulia. 
Tiap manusia memiliki pergumulannya masing-masing. 
Saya yakin, dalam segala keterbatasannya, 
setiap mama ingin anaknya doing well and enjoying their life
Tetap bersyukur karena mama kita, dalam segala kelemahannya, 
tetap memberikan kita hadiah yang terindah, yaitu kehidupan. 
Dan tetap bersemangat karena Tuhan Yesus 
telah menyediakan segala yang kita butuhkan buat kita. 
His work is finished dan kita bisa belajar untuk jalan dengan Dia, 
dan memenangkan segala pergumulan hidup kita. 
Ingin tahu lebih lanjut tentang bagaimana memenangkan pergumulan hidup, 
silahkan ikut women’s conference : 
Victorius Women, May 18, 10-4, Troy Community Center. 
Pendaftaran  dengan Sandra, Tirsa atau Lydia.

(photo : Mama, Daniel, Papa 2005 )