Monday, November 9, 2020

Mengenang Papa Mertua, Tjhin Suyono



Papa mertua saya, Tjhin Suyono, yang saya panggil Papa Sunter karena dia tinggal di daerah Sunter, telah berpulang kembali kepada Penciptanya, hari Sabtu jam 15.30 WIB di Jakarta. Beliau memang sudah tiga tahun ini diserang kanker. Beliau sudah bolak balik berobat dengan suntikan dan chemo. Namun 6 bulan belakangan ini keadaan beliau makin melemah. 

Papa Sunter adalah pribadi yang tidak banyak bicara dan giat bekerja. Orangnya cerdas dan tangannya trampil mengerjakan banyak hal. Dia tergolong orang yang suka kutak katik dan jago bertukang. Tulisan tangannya rapih sekali dan bagus dalam bahasa Indonesia dan juga aksara Tiongkok. Papa kerja sebagai akuntan. Papa pandai bikin puzzle dan origami , yang diwariskannya kepada anak sulung kami, Daniel. Kerapihan dan keteraturannya adalah mindset yang diwariskannya kepada anak tengah kami, Timmy. 

Papa lahir dan tumbuh di Pangkal Pinang, kemudian pindah, mencari nafkah, dan membangun keluarga di Jakarta. Di masa seperti ini, kami tidak pulang mengurus kepergian papa. Adik ipar, Budy dan kerabat di Jakarta yang diberi kehormatan oleh Tuhan untuk melayani kebutuhan papa yang terakhir. Kami bersyukur atas pertolongan mereka, dan kami beriman Tuhan membalas jasa jasa mereka dengan berlimpah ruah. Selamat jalan Papa Sunter, kita akan bertemu lagi di rumah Bapa di Sorga. Amin. 


Friday, September 11, 2020

Mengenang Asriat Ginting Suka



Kesan pertama ngeliat Aat terus terang agak menakutkan. Tahun 93-an, Aat berambut panjang digerai. Entah apakah dia sengaja atau tidak, tapi mukanya garang dan  jarang senyum.  Matanya kecil memanjang dengan tatapan yang dingin.   Gayanya sok cuek, suka bercelana jeans biru bekel dengan beberapa lubang di lutut dan berpakaian t shirt dengan luaran kemeja flanel kotak-kotak. Asriat juga merokok di setiap ada kesempatan. 

Setelah dia gabung dengan kelas kami, pada tahun 94, kesan kami langsung berubah. Ternyata dia pintar membuat lelucon. Suasana jadi hidup dengan banyolan, dan candaan dia yang seru. Pemikirannya sangat orisinal dan kreatif. Aat pun bisa menirukan orang lain, dari mulai karakter teman, dosen, tetangga, atau siapa saja. Segala sesuatu yang random, jadi lucu dan menghibur setelah dilontarkan oleh dia. 

Aat banyak bakatnya, terutama dalam hal seni dan sastra. Dia jago main musik, menulis, merangkai kata-kata, menggambar, dan mungkin ada bakat-bakat lainnya yang kami tidak ketahui. Kepandaiannya dalam merangkai kata-kata itu terlihat saat pelajaran terjemahan. Asriat adalah orang yang sering kami tanyai dalam pelajaran itu, selain Wahyu tentunya, yang juga sangat luas kosa-katanya ( karena Wahyu memanfaatkan waktu insomnianya, dengan menghafalkan kamus Chinese English Concise Dictionary ).  Kepandaiannya dalam menggambar terlihat, saat Asriat iseng membuat sketsa teman-teman. Juga saat mengerjakan tugas drama Cina, Asriatlah satu-satunya yang mengerjakan tugas dengan tambahan sketsa panggung, karakter, dan kostum. Dosen kami, Ibu Ira, sampai terkesan dengan tugas drama yang dikerjakan Asriat. 


Setelah lulus, selain menjadi pengajar bahasa Cina, Asriat pun masih mengadakan waktu untuk berekspresi dalam bidang musik dan penulisan. Ia sering manggung dengan grup band-nya. Ia menulis lagu. Ia menulis review musik dari kaset-kasetnya. Ia menulis buku biografi yang berjudul : Donny Fatah, 40 tahun dalam Godbless, bersama Godbless, untuk Godbless. Bahkan kami pun sering dihibur oleh kisah-kisah nostalgia jaman kuliah yang dituliskan Asriat di facebook page-nya. 

Asriat sudah tidak bersama dengan kita lagi sekarang. 

Kalau kami saja nelangsa mendengar kepergian Asriat, apalagi keluarganya... Belahan jiwanya , mamanya dan adiknya pasti merasa remuk ditinggal Aat. Kami mengucapkan turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan. RIP Asriat Ginting Suka. 

By Haryati dan Tirsa😢😢😢





Tuesday, August 4, 2020

Mengenang Theresia Widiyastuti




Kalau ingat Theresia Widiyastuti alias Utik, saya terkenang akan : 

1. Matanya yang belo dan sayu seperti mata Garfield


2. Ingatannya yang tajam terhadap random facts yang dia sukai.

3. Rambutnya yang selalu panjang

4. Kegemarannya terhadap buku dan komik

5. Sayangnya kepada keluarganya, kalau makan sama dia, 
    biasanya dia beli "takeout" buat Phillip dan Dek Ita


6. Sayangnya kepada ponakan-ponakannya, cerita cerita dia 
    tentang Emma, Keenan, dll.  

7. Gambar dan lukisan dia yang bagus. 
Waktu kuliah, saya dan dia surat-suratan dengan orang yang namanya Victor. Dia sempat beberapa kali memperlihatkan gambar-gambar lucu di suratnya. Saya tidak pernah mengira kalau Utik suka gambar. Dia bilang senang gambar, tapi tidak di depan orang. Dia senang gambar kalau sendirian di dalam kamarnya. Akhir akhir ini, dalam masa pengobatan, dia kembali lagi kepada hobinya ini. Dan gambarnya sangat manis, bikin saya jadi tersenyum. 

8. Acara "balas jasa" di rumah dia

9. Dia biasanya kalem, tapi kalau sedang membicarakan sesuatu yang dia sukai, bisa jadi sangat animated, dengan tangannya ikut melambai-lambai dan ekspresi ekspresi wajah yang cartoony. 

10. Waktu awal kuliah, Utik penampilannya tomboy: jeans, t-shirt dan sepatu kets. Namun makin hari dia metamorfosis menjadi makin sedap dipandang mata. Saya selalu suka busana-busananya yang unik dan keren. 


11. Waktu kuliah, ada 2 mobil teman yang sering ditebengi oleh saya dan pengyoumen. Mobil Buddhay dan mobil Utik.

12. Utik adalah teman pertama yang jadi vegan ( walaupun cuma beberapa tahun kayaknya )

13. Ketulusan dan perhatian Utik terhadap sesama. Pengamatan Utik selalu tajam dan detail terhadap teman-teman serta random happenings in our friendship.

11. Meskipun sangat sulit , saya harus bilang : Goodbye Utik, wo de pengyou zaijian. 


artworks by Theresia Widiyastuti

Saturday, July 25, 2020

Setelah Kelulusan


Hari ini, si sulung resmi lulus SMA
Upacaranya dibikin kekinian, 
yaitu drive through graduation ceremony
Melihat si sulung berfoto foto dengan jubah dan toga, 
mengingatkan saya terhadap moment setelah lulus SMA
Terutama ketika diperhadapkan kepada 
pemilihan jurusan kuliah
Dan tentunya, jadi ingat akan peranan mama dan papa saya

Papa dan mama saya cenderung nyantai orangnya
Anak-anaknya diberikan kebebasan 
dalam menetukan pilihan studi dan karier
Bahkan sepertinya , mereka tidak pernah mempertanyakan 
pilihan studi kami

Jadilah saya ambil sinologi,
bidang yang tidak terlalu populer pada akhir 90-an
Lalu adik saya juga ambil bidang manajemen di Atma
Papa dan mama mengiyakan saja

Sekarang ketika giliran saya menjadi orang tua
Barulah saya mengerti bagaimana perasaan orang tua 
Ketika anak-anaknya mulai besar dan belajar ambil keputusan
Tidak mudah jadi orang tua


Sekarang, si Sulung memutuskan untuk mengambil bidang
yang asing bagi kami yaitu trombone performance
Sempat juga saya dan suami ketar ketir di dalam hati
Namun setelah kami pikir pikir lagi
Kami berdua memutuskan untuk memberikan dia 
kebebasan untuk memilih
Kami percaya bahwa setiap manusia diberikan kebebasan 
oleh Yang Maha Kuasa
untuk memilih jalan hidupnya
Selama pilihannya baik dan ia bertanggung jawab
Kami akan legawa membiarkan dia berjalan 
dengan kompasnya sendiri
bukan kompas kami


Kami selalu mendoakan anak kami
supaya ia sukses dalam menemukan blueprint 
yang sudah disiapkan oleh Yang Maha Kuasa buat dia pribadi
Kami lepaskan si sulung ke tangan Yang Maha Kuasa
Kami percaya Yang Maha Kuasa akan mengajari si sulung
dan besarlah kedamaian si sulung
Saya percaya bahwa Yang Kuasa akan membimbing dia
selangkah demi selangkah
walaupun dia tidak sempurna, tapi Yang Maha Kuasa sempurna
dan buat orang percaya selalu ada belas kasihan, pertolongan 
dan kasih karunia

Itu doa saya buat si Sulung, si Tengah dan si Bungsu
Amin

Thursday, July 23, 2020

Pure Michigan : Kensington Metropark



Kensington Park yang saya maksudkan ini berlokasi 
di Milford, Michigan , 
bukan yang di UK atau di tempat lain. 

Gara-gara virus keparat ini, kami jadinya staycation aja, 
dan malah menemukan keindahan lokal. 
Salah satunya ialah Kensington Park 
yang kira-kira 40 menit naik mobil dari tempat tinggal kami.
Kensington Park ini areanya sangat luar, sekitar 4 ribuan acre. 
Di dalamnya ada danau-danau dan pantai berpasir, 
ada trek buat sepeda,trek buat hiking, 
golfing, canoing, boating, kebun binatang kecil, 
restaurant, tempat bermain anak dan pancuran air, dsb.

si bungsu kasih makan chipmunk
 
Beberapa tahun yang lalu, kami pergi ke danau-nya 
Namun tahun ini,kami mendatangi nature center-nya. 
Walaupun tutup gara-gara virus keparat,
tapi WC-nya dibuka dan atraksinya ialah nature trails 
serta segala unggas dan binatang kecil yang ada di sekitar situ.



Berbagai burung, chipmunk, tupai di situ 
sudah terbiasa dengan manusia yang membawa makanan.
Mereka tidak malu-malu mendatangi kami.
Kami bawa kacang buat mereka. 
Anak kami senang karena bisa interaksi dengan binatang




Sunday, July 5, 2020

Pure Michigan : Grand Rapids

Inside DeVos

Seperti biasa, untuk tema Pure Michigan, 
isinya ialah  persinggahan ke salah satu tempat di Michigan. 

Awal tahun 2020, saya dan si sulung pergi 
ke Grand Rapids, Michigan dalam rangka 
event musik sekolahan dari State of Michigan ( MSBOA )

Grand Rapids ini adalah kota yang trendy buat anak muda
Kehidupan city-nya asyik, minus hingar bingar metropolitan
Banyak acara acara musik dan art di kota ini
Teman teman tahu produk Amway ?
Itu berasal dari Grand Rapids lho

DeVos Place, auditorium

Acara musik ini diadakan di DeVos Auditorium
DeVos itu salah saorang pendiri Amway
Saya jadi ingat waktu SMA dulu,
Amway dan multi level marketingnya mulai merebak di Jakarta
Bahkan beberapa teman ikutan dan berjualan produk Amway
Sekarang produksinya masih berjalan,
tapi sistem marketing piramid-nya
sudah dilarang di Amerika

Amway Grand Hotel

Menurut info dari teman saya yang suaminya asal Grand Rapids
Banyak imigran Vietnam dan Korea
Jadilah saya beli lunch dari supermarket Korea
Lumayan enak rasanya

Sempat merasa sedih waktu mendengar Grand Rapids rusak
gara-gara demo yang kemudian menjadi penjarahan
Semoga cepat diadakan perbaikan dan kembali normal
seperti sebelumnya

foto foto : dari berbagai sumber di internet dan koleksi pribadi


Wednesday, July 1, 2020

Adopsi Singkat Tahun 2019


Musim panas 2019, si bungsu ketemu baby burung di halaman
Entah kenapa, dia ada di tanah
menciap ciap, botak, merah , matanya masih tertutup
Sempat kami mencari cari sarangnya di pohon
Tapi tidak ketemu


Akhirnya diputuskan untuk adopsi baby burung ini
( karena si bungsu memohon mohon )
Burung sparrow, semacam burung gereja gitu
Karena kalau dibiarkan kasihan 
bisa dimangsa tupai, rakun atau kucing liar

Ternyata urusan bayi burung ini sangat merepotkan
Karena dari mulai pagi sampai malam
baby burung harus makan setiap 15 menit
Disuapi dengan pinset

Makanannya ialah : cacing kaleng yang dipotong potong
ditambah makanan puppy yang direndam air sampai empuk
lalu dihaluskan juga ditambah kulit telur rebus yang digiling
(makanan puppy sisa dari Sparky, tapi cacingnya beli di pet store)
Kalau kita telat menyuapi, si baby burung menciap ciap protes
Lalu BAB-nya juga harus dibersihkan
Juga dipasangi lampu , supaya tidak kedinginan


Si Bungsu benar benar bertanggung jawab
Dia tekun merawat bayi burung itu
Kebanyakan dia yang bertugas
Kalau dia sudah capek, 
baru minta bantuan anggota keluarga lainnya


Baby burung itu dinamakan : Potato
Lama-lama jinak si Potato
Dan bertambah besar dia
Kadang Potato dikeluarkan dari kotak sepatunya
Dan ditaruh dekat Sparky
Sparky mengamati dengan mata sirik
Pengen menyambar tapi menahan nahan diri

Potato berpose dengan Astika
Dengan bertambah besarnya Potato
Saya bilang sama si Bungsu, mungkin harus dilatih terbang
Mulailah Potato disuruh terbang, ditaruh di dahan pohon
Namun sayangnya, pas latihan, 
Potato terbang lalu jatuh ke bawah batu bata 
yang memagari pohon


Si Bungsu berusaha mengambil Potato, tapi tidak berhasil
Akhirnya si Bungsu menggeser batu bata itu dan mengangkatnya
Tapi ternyata batu bata berat, dan menimpa Potato
Potato mati karena kecelakaan
Si Bungsu nangis menggerung gerung karena merasa bersalah
Potato dikubur di halaman rumah kami


Proses berkabung terjadi selama dua hari
Papanya kasihan, lalu carikan dia akuarium untuk pelihara ikan
Dan kira-kira sebulan kemudian
si Bungsu ketemu baby kelelawar
Sempat ditaruh di kardus ,
tapi kami tidak ijinkan baby kelelawar itu masuk rumah







Itulah kejadian di musim panas tahun lalu

Walaupun adopsinya hanya sekitar 2 minggu
dan berakhir dengan tragis
Namun masa singkat itu dipenuhi
dengan keceriaan dan pembelajaran
Sampai sekarang, si Bungsu masih sedih 
kalau ingat Potato..
But life goes on

RIP Potato

Monday, June 29, 2020

Belated Happy Father's Day buat My Papa


Papa saya itu orangnya baik, sayang sama keluarga
dan lemah lembut kepada saya dan Michael
Saya inget pernah sekali atau dua kali dipukul pantatnya oleh papa
Tapi saya nggak berasa sakit,
malah ingetnya dia kayaknya sedih banget mendisiplinkan anaknya
Lalu habis spanking, selalu minta maaf kepada saya

papa dan Timmy 

Waktu kecil dulu, saya dan Michael suka disuruh jalan di punggungnya papa
Alias injekin.. karena papa pegel 
( daripada bayar tukang pijat, lebih baik suruh anak sendiri )
Pernah juga saya dan Michael dibawa Taman Situ Lembang
Ngelihat orang mancing, lalu dibelikan teh botol

papa dan Sophie di Taman Situ Lembang, 2016

Papa punya hobi bercocok tanam
Apa saja yang ditanamnya pasti jadi
Saya sekarang ikut-ikutan, 
tanam banyak succulent dan ivy di rumah
Bahkan hobby ini juga menurun ke cucunya Papa
Anak bungsu saya walaupun baru 11 tahun
senang koleksi tanaman

stefanotis mengingatkan stefanotis di rumah oma dulu
Akhir akhir ini papa senang meracik racik media untuk pupuk
Di rumahnya, tentunya ijo royo-royo
banyak sekali tanaman
Selain tanaman hias dan merambat yang memang kegemaran papa
Papa mulai tanam jeruk bali dan cabe
Panen cabenya bahkan bisa memberkati handai taulan
karena sempat dibagi-bagikan kepada yang doyan sambel

Selamat hari bapak, buat papa saya : Robert Tanaraga
Tuhan berkati papa selalu. Amin


Sunday, June 28, 2020

OB-LA-DI OB-LA-DA



Life goes on brah...
La la how my life goes on



Si sulung sudah lulus SMA
Menata hati sendiri, tugas saya

Uban uban bermunculan
Tapi rasanya nggak peduli, 
Karena masker lebih jadi fokus
daripada penampilan

foto waktu jalan kaki sama teman

Jalan kaki adalah selingan yang manis
Setiap hari bersama si hewan
Seminggu dua kali bersama teman teman
Dan sebisa mungkin bersama keluarga
menggiring anak anak 
berpaling dari dunia virtual mereka

Kepanikan tak berguna
Pikiran harus didisiplinkan
Sesama mari dikasihi
Pelajaran pelajaran rohani lewat zoom meeting

Buat seorang diriku
memang remeh tapi nyata
Everything Bagel Seasoning
Jadi hal baru yang kusuka

vegan furikake

OB-LA-DI ...OB-LA-DA...
Life goes on...bra
La la how my life goes on












Saturday, May 9, 2020

Kenangan McDonald Pertama di Jakarta


Waktu saya masih kelas satu sma, tahun 1991, saya dan beberapa teman sekelas di SMAK 3 mampir ke sini. Orang-orangnya saya lupa, tapi saya ingat ada Lucy dan Oliver. 
Entah ada acara apa yah, lupa. Sepertinya pulang dari class project ato apa gitu. Acara dan teman-temannya lupa, 
tapi saya sepertinya ingat yang saya pesan, yaitu es krim. 

Beberapa hari kemudian, entah kenapa saya, Michael, dan papa lewat Sarinah. Karena sudah berpengalaman ke McD, saya dengan bangganya mengajak papa dan Michael untuk makan di situ. Kali ini saya order burger juga, tidak cuma es krim, karena kan ada papa. 

Terus terang saya agak kaget melihat kabar bahwa McD Sarinah akan tutup hari ini. Saya akan berusaha mengingat ingat lagi saat ke sana. Yang muncul di memori saya ialah saat saya dan beberapa teman kampus nongkrong semalaman di McD, sampai matahari terbit. Rasanya ada Camelia, Wahyu dan Wisnu...mungkin ada Nona juga, dan yang lain, tapi pastinya siapa-siapa, saya lupa. Rasanya nongkrong sampai matahari terbit ini terjadi saat sudah lulus, sebelum mulai cari cari kerjaan. Karena kalau sedang kuliah, tidak mungkin  sebab ada banyak PR dsb. Entah kenapa alasannya, maybe karena iseng. Yang saya ingat, McD Sarinah buka 24 jam. 

Beberapa hari yang lalu saya sempat terpikir, banyak memori yang saya kenang. Ada memori yang menyenangkan dan ada memori yang tidak baik. Untuk memori yang menyenangkan, saya pikir ada baiknya jika di-share. Dalam keluarga saya, hanya suami yang bisa nanggapin jika diajak ngobrol soal tempo doeloe. Anak anak saya nggak paham. Memory saya sepertinya kurang relevan buat mereka. Saya pikir asyik juga jika nulis di blog, soal memory lama yang menyenangkan itu. 

Sedih juga sih mendengar bahwa salah satu landmark tempat populer jaman saya dulu, bakal dirombak. Tapi sepertinya begitulah kehidupan... jalan terus. Let's move forward.