Monday, August 29, 2016

Blogging Berantai

Ini gara-gara Mas Hartanto (www.hartanto.wordpress.com), melimpahkan beberapa pertanyaan sebagai response dari the Sunshine Blogger Awards... Baiklah saya akan jawab pertanyaan beliau, dan sebagai gantinya, akan saya limpahkan beberapa pertanyaan yang berbeda kepada teman blogger yang lain.

  1. Siapakah nama guru Sekolah Dasar mu yang teringat pertama kali dan ceritakan kenangan asik dengan beliau
Hampir semua guru SD saya ingat. Namun salah satu guru yang paling berkesan ialah Ibu Pang ( singkatan dari Panggabean ). Ibu Pang ini orangnya asyik, baik dan kreatif ketika mengajar. Beliau juga pandai bergurau dan mendongeng. Konon, karya beliau sering dipakai oleh kaset Sanggar Cerita. Pengalaman yg menarik dengan beliau... Karena mama saya berteman dengan Ibu Pang, saya sering main ke rumahnya. Dan di rumah beliau, saya disodorkan buku Laura Inglas Wilder, oleh Elis, anaknya, yang kemudian juga menjadi teman saya. Sejak itu, saya jadi suka dengan buku serial Rumah Kecilnya Laura Inglas, sampai sekarang. 

2. Siapakah nama teman SMP mu yang teringat pertama kali, apa cerita asik dengannya?

Kenapa yang keingetan si Imelda yah... Anyway... Imelda ini jago main piano improvisasi. Jadi bisa minta lagu, dan dia mainkan langsung... bahkan dengan mudahnya dia bisa pindahkan tangga nada ke atas dan ke bawah kalau lagunya ketinggian atau kerendahan. Luar biasanya lagi, Imelda ini bakat alam...jadi dia tidak belajar piano secara formal. Kalau main ke rumah dia, beberapa kali sing along dengan diiringi permainan pianonya.  

3.Apakah kuliner di luar kota mu yang teringat pertama kali, dimana lokasinya (nggak perlu dipastikan pakai GPS) dan apa sih keistimewaannya?

Belasan tahun yang lalu, saya makan bakmie yang pakai baso goreng di Bogor. Sayangnya saya lupa nama restaurantnya. Bakso gorengnya enak sekali, namun tidak halal. 

4. Pernah baca koran edisi cetak dalam sebulan terakhir ini? Kalau pernah, apa nama korannya dan dimana sih mbacanya (pinggir jalan, angkot, perpustakaan, dll)?
Nggak...

5. Jika kamu sempatkan meletakkan gadget mu, kemudian melihat sekeliling di tempat umum, apakah kamu melihat keberagaman (manusia) yang ada? Apapun jawabannya, maka apakah yang ada dibenak mu melihat hal ini?

Di sekitar saya ialah jalan kompleks yang kosong. Maklum...siang bolong dengan cuaca panas. Orang -orang pada meneduh di rumah. Di benak saya terlintas : sepi yah, tempat tinggal saya yang sekarang tidak seramai di Jakarta.
6. Apakah angkutan umum terakhir yang kamu naiki sebelum menjawab pertanyaan ini? Asik nggak sih perjalanan mu?

Saya naik subway di Seoul. Saya dan suami lumayan menikmati, namun anak anak saya sayangnya agak kecapean. 

7. Apakah pagi ini kamu sempat melihat matahari terbit
Tidak .
Kenapa? Baru bangun jam 8. Sudah kedahuluan matahari. 

Saya akan berikan 7 pertanyaan yang berbeda kepada beebrapa blogger lainnya: Dian : www.gambarnyaaldriana.blogspot.com
                 Lewi : www.freaknco.blogspot.com
                 Feona: www.pulaurayuan.blogspot.com

Saya ingin mengajukan pertanyaan tentang menunggu                
1. Di masa pra-gadget, apakah yang anda lakukan ketika anda menunggu sesuatu/seseorang.

2. Apakah acara TVRI yang anda tunggu-tunggu semasa kecil dulu ? Mengapa acara itu anda tunggu tunggu ?

3. Apakah anda pernah menunggu tukang jajanan tertentu? Apakah jajanannya dan mengapa anda menunggunya.

4. Pernahkan menunggu seseorang lalu orangnya tidak muncul ? Jika pernah, bagaimana reaksi anda kepada dia selanjutnya ?

5. Apakah anda pernah menunggui seseorang di rumah sakit ? Siapa ? Dan kenapa ?

Untuk Dian, Lewi, dan Feona..silahkan dijawab kalau berminat.




Sunday, May 8, 2016

Mama Saya

mama dengan Fani, keponakan saya
Mama saya adalah seorang wanita karier. Namun keputusannya untuk berkarier dilandaskan kepada kepentingan keluarga, bukan kepentingan dirinya sendiri. Tuhan memberkati pekerjaan tangannya. Ia adalah seorang yang selalu bisa diandalkan di dalam kariernya.

Dalam rumah tangga pun ia seperti wanita yang ada di Amsal 31:10-31
Giat bekerja dan giat memasak bukan untuk dirinya sendiri atau dipamerkan di sosial media ( tidak seperti anaknya ). Ia melakukannya untuk keluarga.

Namun yang saya sangat hargai pada mama saya, walaupun ia giat berusaha dan biasanya selalu masuk jika ada pintu yang terbuka, ia adalah mama yang tidak ngoyo. Ia termasuk mama yang nyantai, woles. Jarang sekali memerintah atau menyuruh nyuruh saya, dalam hal sekolah, pelayanan, ketrampilan, dll.

Nyantai itu bisa dipandang sebagai kelemahan atau kekuatan, tergantung siapa yang memandang. Namun buat saya, itu adalah suatu kekuatan, karena di balik santainya, ia bergantung kepada Tuhan. Ia berdoa buat keluarganya. Ia membaca Firman Tuhan, tapi tidak pernah gembar gembor ( tidak seperti anaknya yg konon terjebak pamer di sosmed soal kerohanian ...sudah bertobat sekarang ).

Pada akhirnya seperti wanita di Amsal 31 :28
Anak-anaknya bangun dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia

Tuhan memberkati mama saya, Ribka Limiati Padmasana






Friday, January 1, 2016

Bye 2015 and Hello 2016

Selamat tahun baru Semua !
Semoga di tahun ini semua impian dan cita cita yang luhur tercapai dan yang tidak luhur gagal. Kenapa ? Kan namanya manusia...kadang kepingin yang nggak nggak..nah kalo begitu kan perlu pertolongan untuk digagalkan

Buat saya pribadi di tahun 2015 sebuah resolusi yang saya buat beberapa tahun sebelumnya yaitu : membuat pizza, akhirnya tercapai. Total saya sudah tiga kali membuat pizza, dan dilahap habis oleh anak anak saya. Akhirya saya bisa juga memanggang dengan menggunakan ragi sebagai bahan pengembang. 

Tahun 2016 ini ada sebuah dua resolusi yang saya ingin capai. 

1. Memperbanyak corat coret. Ini adalah hobi masa kecil, mungkin perlu dikembangkan untuk iseng iseng. Paling tidak, kegiatan ini bisa dijadikan ajang bonding dengan si kecil, karena si kecil senang banget coret coret dan sering minta mamanya untuk ngegambar bareng






Resolusi tahun 2016 yang kedua saya ambil dari 1 Thessalonica 4:11
Make it your goal to live a quiet life, minding your own business and working with your hands, just as we instructed you before.

Quiet life bukan berarti saya puasa ngomong. Saya masih ngomong kok pake mulut, text, whatsapp, facebook, blog,dll. Namun saya bertekad untuk mengurangi over-sharing. Bukan karena saya mau sok rahasia, melainkan supaya saya lebih cepat dalam mengerjakan atau mencapai sesuatu. 

Contohnya: dulu saya sering tanya sana sini kalau mau masak. Takut gagal soalnya. Proses tanya bertanya itu kan makan waktu. Apalagi kalau tanya sama mama saya yang nun jauh di Jakarta. 

Sekarang ini, saya main hantem kromo. Yah kalau mau coba masakan baru, hantam aja, paling paling gagal...hehehehe...

Minding My Own Business berarti saya lebih fokus kepada urusan saya sendiri daripada urusan orang lain. Dengan perkataan lain, saya lebih fokus pada urusan rumah tangga. Lha memang itu kan pekerjaan utama saya : ibu rt. 

Kalau saya sedang sok jago dan merasa lebih bisa atau lebih mampu daripada orang lain, sampai sampai saya ingin mengkritik sana sini, saya akan ngomong sendiri : hayo... cucian piringnya udah beres belom ? Atau : hayo... baju udah dilipat belum ? 

Working with My Hands ... ada yang lebih jago ngomong daripada kerja alias no action talk only. Ada yang lebih jago mikir daripada melaksanakan. Itulah saya. Saya punya begitu banyak keingininan yang belum kesampaian. Nah, dengan working with my hands, saya berusaha untuk menjadikan diri saya lebih sederhana dan bersahaja. Simple person. Less talk, less think, do what is in front of me with my two hands. 

Bagaimana dengan teman-teman ? Apa resolusi anda di tahun 2016 ?