Sunday, May 8, 2016

Mama Saya

mama dengan Fani, keponakan saya
Mama saya adalah seorang wanita karier. Namun keputusannya untuk berkarier dilandaskan kepada kepentingan keluarga, bukan kepentingan dirinya sendiri. Tuhan memberkati pekerjaan tangannya. Ia adalah seorang yang selalu bisa diandalkan di dalam kariernya.

Dalam rumah tangga pun ia seperti wanita yang ada di Amsal 31:10-31
Giat bekerja dan giat memasak bukan untuk dirinya sendiri atau dipamerkan di sosial media ( tidak seperti anaknya ). Ia melakukannya untuk keluarga.

Namun yang saya sangat hargai pada mama saya, walaupun ia giat berusaha dan biasanya selalu masuk jika ada pintu yang terbuka, ia adalah mama yang tidak ngoyo. Ia termasuk mama yang nyantai, woles. Jarang sekali memerintah atau menyuruh nyuruh saya, dalam hal sekolah, pelayanan, ketrampilan, dll.

Nyantai itu bisa dipandang sebagai kelemahan atau kekuatan, tergantung siapa yang memandang. Namun buat saya, itu adalah suatu kekuatan, karena di balik santainya, ia bergantung kepada Tuhan. Ia berdoa buat keluarganya. Ia membaca Firman Tuhan, tapi tidak pernah gembar gembor ( tidak seperti anaknya yg konon terjebak pamer di sosmed soal kerohanian ...sudah bertobat sekarang ).

Pada akhirnya seperti wanita di Amsal 31 :28
Anak-anaknya bangun dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia

Tuhan memberkati mama saya, Ribka Limiati Padmasana