Tuesday, September 30, 2014

TENTANG HADIAH

Alkisah, pada jaman dahulu kala, ketika dunia ini baru selesai dijadikan, 
Sang Pencipta mulai membentuk manusia 
untuk dijadikan penghuni kompleks dunia baru.
Karena Sang Pencipta ini sungguh sangat baik , kreatif dan personal, 
Ia memberikan banyak hadiah kepada manusia ciptaanNya. 
Hadiahnya bukanlah sesuatu yang umum seperti emas, perak atau permata. Bukan…Hadiahnya ialah kepingan kepingan dari citra diriNya 
( kembali…Sang Pencipta itu sangat personal )

Kepada yang satu, Ia berikan kemampuan untuk menasehati. 
Buat yang lain Ia berikan keinginan untuk memberi. 
Yang itu diberikan kepandaian untuk mengajar. 
Yang ini dikasih kecermatan untuk mengevaluasi.

Di saat usia saya sudah setengah baya ini, saya mulai “ngeh”dengan hadiah-hadiah yang Sang Pencipta berikan kepada manusia-manusia di sekitar saya.
Contohnya, sebuah sepasang suami istri yang menjadi sahabat kami di sini, diberikan kepingan citra-Nya untuk menjamu orang lain. Nah agak aneh kan…Tapi memang aneh tapi nyata. Sang istri yang cantik, kalau mengadakan pesta, selalu menjadi tuan rumah yang menyenangkan. Ia akan melihat kebutuhan tamu-tamunya. Kalau ada si tamu kekurangan makanan atau minuman akan segera dilayani. Kalau si tamu kesepian akan diajak ngobrol atau dikenalkan dengan teman lain yang jago ngobrol. Sang istri juga pintar mendekorasi ruangan untuk pesta. Dan dekorasi yang ia ciptakan itu , sangat sederhana namun keren boo!...Istilah inggrisnya effortlessly chic . Sementara itu suaminya diberikan kemampuan untuk masak . Bahkan suatu kali, suaminya sampai bakar steak di halaman saat hujan turun, seorang tamu mendampingi dia sambil menaungi dia dengan payung. Tidak semua orang sampai bela-belain mau menjamu tamu seperti itu. Sepertinya di lingkaran pertemanan kami, hanya pasangan tersebut yang segila itu .

Seorang ibu di sini diberi kemampuan untuk ngomelin orang. 
Dia sangat peka dalam mendeteksi ke-palsuan dan kemurnian seseorang. 
Akal sehat ibu tersebut juga berfungsi dengan sangat baik. 
Dengan orang-orang yang dekat , dia akan menegur orang tersebut. 
Dengan orang –orang yang tidak terlalu dekat, 
dia akan tutup mulut, mungkin nyindir sesekali.

Sebagai orang yang dekat dengan dia, saya beruntung 
karena saya pernah di-omeli. 
Mata saya jadi terbuka melihat kebenaran 
yang tidak terdeteksi oleh saya sebelumnya. 
Kalau dipikir, agak beresiko juga dapat hadiah ngomel seperti ini, 
karena kalau orangnya tidak suka diomelin, bisa marah.

Teman yang lain diberi kegemaran untuk masak. 
Anehnya ,kalau masak, dia tidak bisa memasak dalam porsi kecil, 
tapi porsinya gila-gilaan. Lalu teman-teman di sekelilingnya akan diberikan makanan. Sempat ketika saya sedang kurang enak badan, kebetulan diberikan 2 kontainer makanan dan satu panci sup. 
Saya tidak masak dan tidak take out hari itu. 
Sup-nya bikin badan saya enak lagi.

Ada juga satu orang ibu di sini yang pintar performing art
Kalau ada dia, suasana jadi cair, karena dia pandai menirukan orang lain.
Dia juga jago main lenong. Sebagai pemain, dia adalah pemain yang baik. 
Patuh dengan sutradara, latihan dijalankan dengan baik, naskah dihapal, 
nggak macem-macem. Sebagai sutradara lenong jadian tiap natalan 
( huh, mungkin ini hadiah dari Pencipta buat saya ), 
saya enak deh kalau ada dia, karena saya tahu she will deliver .

Hadiah dari Sang Pencipta ini, diberikan kepada manusia 
supaya manusia bisa melayani sesamanya yang membutuhkan. 
Kalau yang diberikan hadiah ini egois, 
ia akan mati-matian memerah hadiahnya 
supaya menguntungkan dirinya sendiri. 
Sebagai contohnya saya sendiri kadang menggunakan 
kemampuan menulis atau berimajinasi 
untuk mendapatkan pujian dari orang lain. 
Saya sempat ditegur secara tidak langsung oleh teman penulis lain 
 dalam post Impian yang Mulia ), 
untuk mengganti haluan dalam motivasi.

Hebatnya hadiah hadiah yang diberikan oleh Sang Pencipta ini, 
tidak terbeli dengan uang atau emas dan permata. 
Kadang berupa telinga yang mau mendengarkan. 
Tepukan di punggung untuk memotivasi orang lain, 
atau tangan dingin untuk menumbuhkan tanaman (hadiah illahi untuk papa), 
atau keinginan supaya keluarga nyaman ( hadiah illahi untuk suami saya ), 
dan banyak hal lainnya. 

Semua manusia yang pernah hidup atau sedang hidup , 
mendapatkan hadiah ini. 
Perlu diingat kembali bahwa Sang Pencipta Maha Besar.. . 
dengan demikian kepingan kepingan citra diriNya 
juga sangat ngeajubillahhh banyaknya.


Saya rindu kalau kita semua sadar 
atau mau mencari hadiah yang terkubur dalam diri kita, 
serta membagikannya kepada mereka yang membutuhkan. 

2 comments:

  1. It's a nice think when you could see such amazing things in your life like that and rejoice for it

    ReplyDelete
  2. Iya..di sini banyak dimanjain sama temen-temen yang baik. Puji Tuhan

    ReplyDelete