Tuesday, February 27, 2018

Boneka Beruang Pilihan Saya

Saya dan Michael, adik saya. Sophie tanya kenapa saya nggak senyum.

Sudah 37 tahun usia foto ini, diambil waktu saya berusia 7 tahun dan adik saya 6 tahun. Lokasinya di Mendas, alias Menteng Wadas, di rumah Oma dari pihak mama. Saya tidak terlalu mahir dalam hal arah dan jalan, jadi saya sebutkan berdasarkan pusat keramaian yang ada di sekitarnya ya... Mendas itu di kawasan Jakarta Selatan dekat Manggarai, dekat pasar Minangkabau, dekat pasar Rumput.

Saya ingat, saya disuruh bergaya dengan adik, sambil memegang mainan favorit saya yaitu boneka beruang coklat, hadiah ulang tahun dari Akoh. Akoh adalah panggilan tante yang lebih paling tua dari pihak papa. Akoh saya namanya Julia atau Sjuul, nama panggilannya. Boneka ini sangat spesial buat saya, karena saya diberikan kesempatan untuk mempraktekkan hak memilih saya... hahaha..kayak pemilu aja ya.

Jadi sebelum saya berulang tahun yang ke-7, Oma dan Akoh mengajak saya pergi ke sebuah toko mainan di Pasar Baru. Sampai di sana, Akoh mempersilahkan saya memilih mainan sebagai hadiah ulang tahun saya. Dan saya suka dengan boneka beruang itu. Bonekanya ada pilihan warna cokat dan merah dadu. Saya lebih suka yang coklat, dan itulah yang saya pilih.

Di perjalanan pulang, Oma dan Akoh bertanya nama apa yang mau saya berikan kepada boneka itu. Mereka mengusulkan bagaimana kalau diberikan nama Beertje ( atau beruang kecil dalam bahasa Belanda )? Tapi saya tidak suka dengan nama itu. Saya tidak ingat apakah apakah akhirnya diberi nama atau tidak. Malah yang nempel di kepala saya, sepertinya adalah nama : Si Gendut. Ya memang beruang ini gendut dan cocok dengan nama tersebut. 

Mengapa memilih hadiah sendiri itu sangat berarti buat saya? Entahlah, mungkin jaman saya itu, anak anak jarang diberi kesempatan untuk memilih. Dan terus terang, dulu keluarga kami itu tidak semapan keluarga kakak-kakak papa yang lain, jadi saya dan adik tidak banyak disodorkan pilihan yang berkaitan dengan hal-hal material. Berbeda halnya dalam menetapkan pilihan hobi, kesukaan, jurusan pelajaran dan karier, mama dan papa saya memberikan kebebasan buat saya dan adik saya. Dan tentunya pilihan itu diberikan ketika kami sudah lebih besar.     

No comments:

Post a Comment