Tuesday, March 10, 2015

Obrolan Ringan

Salah satu yang hilang dalam hidup saya di US, adalah obrolan ringan dengan orang-orang yang saya jumpai di tempat umum. Kok aneh kenapa bisa hilang ? Mungkin karena saya orang yang agak introvert. Teman yang ekstrovert bisa dengan mudahnya ngobrol " small talk " sama kasir di toko, atau sesama ibu di sekolah, atau pelayan di restaurant.

Kalau dengan orang yang sudah dekat atau sudah nyaman, saya bisa ngobrol tentang hal-hal yang sangat personal. Bisa bicara tentang masa lalu, impian-impian yang hancur, kekecewaan, dll. Namun berbicara tentang hal ini pun bikin saya capai. Karena obrolan yang berat seperti itu biasanya menuntut kerahasiaan.
Menjaga rahasia seseorang atau pun diri sendiri, bukan hal yang mudah lho !

Pagi ini, saya pergi ke Asian grocery di dekat rumah. Nah, si engkoh yang punya toko orangnya baik sekali. Namun si enci , istrinya, orangnya judes. Bagusnya si enci ini kayaknya makin hari, kejudesannya makin berkurang. Mudah-mudahan begitu terus yah ! Biar pelanggan makin suka.
sagu, fish paste ( buat bikin siomay ) dan bangkuang
Saya datang ketika toko masih sepi. Tiba-tiba si enci jalan  sambil terengah-engah. Kenapa nih si enci ? saya bertanya dalam hati.
Begitu terus selama beberapa menit saya memilih -milih barang. Sepertinya si enci lagi olahraga. Aneh ah.

" Were you having an exercise ?" tanya saya ketika check out

" Oh yes," jawabnya singkat. Selalu singkat dan tidak suka small talk si enci ini, makanya kan saya bilang enci judes.

" That's a good use of time," komentar saya

Saya lalu membayar belanjaan saya . Dia ucapkan terimakasih dan " have a good day". Lumaya ramah, karena dulu-dulu, biasanya si enci cuma bilang thank you aja, tanpa melihat muka.

Di dekat grocery Asia, ada grocery Arab yang jualan daging halal. Saya beli ayam di situ. Nah butchernya sangat ramah. Kalo toko sepi biasanya dia selalu ngobrol. Penjaga kasirnya seorang gadis muda berjilbab .
ayam dan lemon
" You know, she is learning Chinese now," kata butcher itu kepada saya

" Oh really ?" jawab saya

" No, I am not learning chinese," kata si gadis itu

" What language do you learn ? Japanese ?" tanya saya

" Yes," jawabnya

Saya pun mulai berkicau dan bercerita kalau dulu waktu SMA saya belajar bahasa Jepang. Juga cerita kalau saya summer tahun lalu pergi ke Jepang. Dia hanya mendengarkan sambil tersenyum. Saya juga bilang di perpustakaan lokal banyak buku jepang. Dia bilang dia tahu. Saya berkicau selama kurang lebih 5 menit. Setelah bayar , saya pergi.

Lalu saya jadi penasaran sendiri tentang gadis itu. Dia belajar jepang di mana ? Apakah ambil kuliah di community college atau autodidak ? Sudah berapa lama dia belajar ?

Ah, nanti kalau saya beli ayam lagi, saya tanya dia.
Ah small talk... yang didominasi oleh saya. Pikir-pikir mirip juga dengan posting di blog. Pembaca kan mendengar saya berceloteh.


No comments:

Post a Comment