Ibu Risa yang tinggal di Michigan sering mengeluh.
Hidup di
Amerika itu sulit.
Semua harus dilakukan sendiri. Tidak ada pembantu.
Kulit
tangan kasar karena terus menerus cuci piring.
Rambut hanya ditata seadanya.
Sulit mencari kapster yang cocok.
Karena tektur rambut orang Kaukasia berbeda
dengan tekstur rambut orang Asia.
Bosan dengan makanan bule. Kangen dengan
keluarga.
Musim dinginnya keterlaluan. Ingin pulang ke Indonesia.
Apalagi di
Indonesia mulai terjadi perubahan .
Dengan Jokowi sebagai presiden, dan Ahok
sebagai gubernur,
kelihatannya hidup bakal enak di sana.
khas Indonesia, yang dirindukan oleh Ibu Risa |
Ibu Lily yang tinggal di Jakarta pun mengeluh.
Hidup di
Jakarta itu sulit. Pembantu susah diatur.
Kulit berminyak karena kelembaban
tinggi.
Sering sakit batuk pilek karena udara jelek akibat polusi.
Waktu habis
di jalanan karena macet.
Musim hujan takut banjir dan demam berdarah.
Musim
kering, kepanasan, sumpek.
Kepengen main salju. Ingin pindah ke Kanada.
Apalagi
di Kanada biaya pengobatan gratis.
salju di midwest, yang didambakan oleh Ibu Lily, namun tidak disukai oleh Ibu Risa |
Ibu Sylvia yang pernah tinggal di Michigan
namun sekarang
bermukim di Shanghai, tidak mau kalah.
Hidup di Shanghai itu susah. Kebersihan
umum payah.
Bahasanya susah dikuasai.
Skandal penipuan makanan terjadi
besar-besaran.
Daging kucing dibilang daging kambing.
Fast food memakai daging
kadaluarsa.
Mau berbakti repot, musti bawa passport.
Liberalisme besar-besaran
di sekolah internasional.
Lebih baik balik ke Michigan.
Kangen dengan hidup
santai ,
tidak perlu kuatir jika makan fast food,
dan udara yang bersih.
megahnya Shanghai di waktu malam, namun polusi udaranya tidak disukai oleh Ibu Sylvia |
Jadi yang enak itu hidup di mana yah ?
Di indonesia, di
Kanada, di Amerika, atau di shanghai ?
Filipi
1:22-24,21
(22) Tetapi jika aku harus hidup di dunia itu, berarti bagiku bekerja memberi buah.
(22) Tetapi jika aku harus hidup di dunia itu, berarti bagiku bekerja memberi buah.
Dan Rasul Paulus mengatakan jika ia harus hidup
di Toronto, Jakarta,
Detroit, atau Shanghai
yang merupakan bagian dari dunia , maka ia harus
berbuah.
Memberkati orang di sekitarnya dan memancarkan kemuliaan Tuhan.
Bagaimana caranya kita bekerja memberi buah ?
Yohanes 15 : 5
Akulah pohon anggur, dan kalian cabang-cabangnya. Orang yang tetap bersatu dengan Aku dan Aku dengan dia, akan berbuah banyak; sebab tanpa Aku, kalian tak dapat berbuat apa-apa.
Akulah pohon anggur, dan kalian cabang-cabangnya. Orang yang tetap bersatu dengan Aku dan Aku dengan dia, akan berbuah banyak; sebab tanpa Aku, kalian tak dapat berbuat apa-apa.
Pohonnya ?
Tuhan Yesus...
Jadi gampang saja, tinggal menempel atau bersatu dengan Dia
Selamat hari minggu, teman-teman....
Foto oleh Lioen Moeljono dan Juliani Soegandhi
No comments:
Post a Comment