Jakarta Nan Jauh di Mata
Thursday, October 7, 2021
The Brightness of the Moon a.k.a. Martabak Manis
Monday, November 9, 2020
Mengenang Papa Mertua, Tjhin Suyono
Papa mertua saya, Tjhin Suyono, yang saya panggil Papa Sunter karena dia tinggal di daerah Sunter, telah berpulang kembali kepada Penciptanya, hari Sabtu jam 15.30 WIB di Jakarta. Beliau memang sudah tiga tahun ini diserang kanker. Beliau sudah bolak balik berobat dengan suntikan dan chemo. Namun 6 bulan belakangan ini keadaan beliau makin melemah.
Papa Sunter adalah pribadi yang tidak banyak bicara dan giat bekerja. Orangnya cerdas dan tangannya trampil mengerjakan banyak hal. Dia tergolong orang yang suka kutak katik dan jago bertukang. Tulisan tangannya rapih sekali dan bagus dalam bahasa Indonesia dan juga aksara Tiongkok. Papa kerja sebagai akuntan. Papa pandai bikin puzzle dan origami , yang diwariskannya kepada anak sulung kami, Daniel. Kerapihan dan keteraturannya adalah mindset yang diwariskannya kepada anak tengah kami, Timmy.
Papa lahir dan tumbuh di Pangkal Pinang, kemudian pindah, mencari nafkah, dan membangun keluarga di Jakarta. Di masa seperti ini, kami tidak pulang mengurus kepergian papa. Adik ipar, Budy dan kerabat di Jakarta yang diberi kehormatan oleh Tuhan untuk melayani kebutuhan papa yang terakhir. Kami bersyukur atas pertolongan mereka, dan kami beriman Tuhan membalas jasa jasa mereka dengan berlimpah ruah. Selamat jalan Papa Sunter, kita akan bertemu lagi di rumah Bapa di Sorga. Amin.
Friday, September 11, 2020
Mengenang Asriat Ginting Suka
Kesan pertama ngeliat Aat terus terang agak menakutkan. Tahun 93-an, Aat berambut panjang digerai. Entah apakah dia sengaja atau tidak, tapi mukanya garang dan jarang senyum. Matanya kecil memanjang dengan tatapan yang dingin. Gayanya sok cuek, suka bercelana jeans biru bekel dengan beberapa lubang di lutut dan berpakaian t shirt dengan luaran kemeja flanel kotak-kotak. Asriat juga merokok di setiap ada kesempatan.
Setelah dia gabung dengan kelas kami, pada tahun 94, kesan kami langsung berubah. Ternyata dia pintar membuat lelucon. Suasana jadi hidup dengan banyolan, dan candaan dia yang seru. Pemikirannya sangat orisinal dan kreatif. Aat pun bisa menirukan orang lain, dari mulai karakter teman, dosen, tetangga, atau siapa saja. Segala sesuatu yang random, jadi lucu dan menghibur setelah dilontarkan oleh dia.
Aat banyak bakatnya, terutama dalam hal seni dan sastra. Dia jago main musik, menulis, merangkai kata-kata, menggambar, dan mungkin ada bakat-bakat lainnya yang kami tidak ketahui. Kepandaiannya dalam merangkai kata-kata itu terlihat saat pelajaran terjemahan. Asriat adalah orang yang sering kami tanyai dalam pelajaran itu, selain Wahyu tentunya, yang juga sangat luas kosa-katanya ( karena Wahyu memanfaatkan waktu insomnianya, dengan menghafalkan kamus Chinese English Concise Dictionary ). Kepandaiannya dalam menggambar terlihat, saat Asriat iseng membuat sketsa teman-teman. Juga saat mengerjakan tugas drama Cina, Asriatlah satu-satunya yang mengerjakan tugas dengan tambahan sketsa panggung, karakter, dan kostum. Dosen kami, Ibu Ira, sampai terkesan dengan tugas drama yang dikerjakan Asriat.
Setelah lulus, selain menjadi pengajar bahasa Cina, Asriat pun masih mengadakan waktu untuk berekspresi dalam bidang musik dan penulisan. Ia sering manggung dengan grup band-nya. Ia menulis lagu. Ia menulis review musik dari kaset-kasetnya. Ia menulis buku biografi yang berjudul : Donny Fatah, 40 tahun dalam Godbless, bersama Godbless, untuk Godbless. Bahkan kami pun sering dihibur oleh kisah-kisah nostalgia jaman kuliah yang dituliskan Asriat di facebook page-nya.
Asriat sudah tidak bersama dengan kita lagi sekarang.
Kalau kami saja nelangsa mendengar kepergian Asriat, apalagi keluarganya... Belahan jiwanya , mamanya dan adiknya pasti merasa remuk ditinggal Aat. Kami mengucapkan turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan. RIP Asriat Ginting Suka.
By Haryati dan Tirsa😢😢😢
Tuesday, August 4, 2020
Mengenang Theresia Widiyastuti
Saturday, July 25, 2020
Setelah Kelulusan
Hari ini, si sulung resmi lulus SMA
Upacaranya dibikin kekinian,
yaitu drive through graduation ceremony
Melihat si sulung berfoto foto dengan jubah dan toga,
mengingatkan saya terhadap moment setelah lulus SMA
Terutama ketika diperhadapkan kepada
pemilihan jurusan kuliah
Dan tentunya, jadi ingat akan peranan mama dan papa saya
Papa dan mama saya cenderung nyantai orangnya
Anak-anaknya diberikan kebebasan
dalam menetukan pilihan studi dan karier
Bahkan sepertinya , mereka tidak pernah mempertanyakan
pilihan studi kami
Jadilah saya ambil sinologi,
bidang yang tidak terlalu populer pada akhir 90-an
Lalu adik saya juga ambil bidang manajemen di Atma
Papa dan mama mengiyakan saja
Sekarang ketika giliran saya menjadi orang tua
Barulah saya mengerti bagaimana perasaan orang tua
Ketika anak-anaknya mulai besar dan belajar ambil keputusan
Tidak mudah jadi orang tua
Sekarang, si Sulung memutuskan untuk mengambil bidang
yang asing bagi kami yaitu trombone performance
Sempat juga saya dan suami ketar ketir di dalam hati
Namun setelah kami pikir pikir lagi
Kami berdua memutuskan untuk memberikan dia
kebebasan untuk memilih
Kami percaya bahwa setiap manusia diberikan kebebasan
oleh Yang Maha Kuasa
untuk memilih jalan hidupnya
Selama pilihannya baik dan ia bertanggung jawab
Kami akan legawa membiarkan dia berjalan
dengan kompasnya sendiri
bukan kompas kami
Kami selalu mendoakan anak kami
supaya ia sukses dalam menemukan blueprint
yang sudah disiapkan oleh Yang Maha Kuasa buat dia pribadi
Kami lepaskan si sulung ke tangan Yang Maha Kuasa
Kami percaya Yang Maha Kuasa akan mengajari si sulung
dan besarlah kedamaian si sulung
Saya percaya bahwa Yang Kuasa akan membimbing dia
selangkah demi selangkah
walaupun dia tidak sempurna, tapi Yang Maha Kuasa sempurna
dan buat orang percaya selalu ada belas kasihan, pertolongan
dan kasih karunia
Itu doa saya buat si Sulung, si Tengah dan si Bungsu
Amin
Thursday, July 23, 2020
Pure Michigan : Kensington Metropark
si bungsu kasih makan chipmunk |
Sunday, July 5, 2020
Pure Michigan : Grand Rapids
Inside DeVos |
Seperti biasa, untuk tema Pure Michigan,
isinya ialah persinggahan ke salah satu tempat di Michigan.
Awal tahun 2020, saya dan si sulung pergi
ke Grand Rapids, Michigan dalam rangka
event musik sekolahan dari State of Michigan ( MSBOA )
Grand Rapids ini adalah kota yang trendy buat anak muda
Kehidupan city-nya asyik, minus hingar bingar metropolitan
Banyak acara acara musik dan art di kota ini
Teman teman tahu produk Amway ?
Itu berasal dari Grand Rapids lho
DeVos Place, auditorium |
Acara musik ini diadakan di DeVos Auditorium
DeVos itu salah saorang pendiri Amway
Saya jadi ingat waktu SMA dulu,
Amway dan multi level marketingnya mulai merebak di Jakarta
Bahkan beberapa teman ikutan dan berjualan produk Amway
Sekarang produksinya masih berjalan,
tapi sistem marketing piramid-nya
sudah dilarang di Amerika
Amway Grand Hotel |
Menurut info dari teman saya yang suaminya asal Grand Rapids
Banyak imigran Vietnam dan Korea
Jadilah saya beli lunch dari supermarket Korea
Lumayan enak rasanya
gara-gara demo yang kemudian menjadi penjarahan
Semoga cepat diadakan perbaikan dan kembali normal
seperti sebelumnya
foto foto : dari berbagai sumber di internet dan koleksi pribadi