candid style vintage photo di Gang Mendas ki-ka : Kak Meta Jobah dan baby Nando, Oma dan saya waktu baby, Opung Juli, Tante Noni ki-ka bawah baby Juli di walker dan Kak Ratna |
Di gang Mendas itu para tetangga sangat dekat. Dekat secara fisik, karena gang Mendas itu kecil jalannya, juga pergaulannya pun dekat. Saya bisa tahu menu makan siang tetangga sebelah, padahal belum ada facebook lho saat itu.
Kedekatan tentu bisa menimbulkan kekepohan yang berujung gosip. Gosip memang ada namun seingat saya konflik jarang terjadi. Apalagi konflik gara gara agama, tidak terjadi pada masa itu. Yang ada malah saling kirim mengirim atau mencicipi makanan khas hari raya tertentu.
Mengapa saya sebuat Gang Bhineka Tunggal Ika, karena penghuni gang itu berbeda-beda sukunya. Ada yang Cina yaitu Oma Mendas ,Tante Reri/Oma Elda, Ci Asiu. Manado yaitu Tante Noni. Batak yaitu Opung Juli, Kak Meta Jobah dan Tante Gloria. Padang yaitu Kak Meta yang ramping, dan ada juga keluarga Jawa di sebelah Tante Noni yang anaknya bernama Nunu dan Anton.
Saya ingat pernah juga terjadi kehebohan di Gang Mendas gara-gara abang tukang jualan yang pingsan ketika lagi dagang. Akibatnya ada yang berteriak minta tolong dan orang-orang pun bergegas keluar rumah, termasuk Oma saya. Ada yang berusaha menyadarkan si abang, ada yang mengambilkan minum, ada yang ribut tanya tanya obat, kasih minyak angin, dan juga ada yang cuma menonton. Semua bernapas lega ketika akhirnya orang itu siuman. Namun orang -orang memastikan supaya si abang ok sebelum ia pergi bahkan kemungkinan besar si abang diberikan minum dan makan sebelum ia dilepas.
Ralat dari tante: Yang saya sebut sebagai Tante Noni, ternyata adalah Oma Ingki, kependekan dari Ingkiriwang.