Thursday, October 7, 2021

The Brightness of the Moon a.k.a. Martabak Manis



Martabak manis is a sweet, densely thick, buttery pancake, with fillings made of chocolate sprinkles, condensed milk, shredded mild flavored cheese, crushed peanuts and their variation. Some vendors made special  filling with sweetened glutenoeus rice mixed with shredded coconut. When I was little martabaks were mostly sold by street vendor in the evening. My family rarely bought them. When it appeared in our table, my brother and I would ate them happily. In my opinion, martabaks were yummy, but they were not very special. But again, during my childhood, there were not much particular interest for food. Later on martabaks gained popularity and importance ; thanks to people who are foodies and gourmands. 

In other parts of Indonesia, martabak manis are called "Terang Bulan" or the brightness of the moon. In those places, the word "martabak" refers to fried quiche-like pancake made with thin batter, lots of eggs and cooked beef filling, which accompanied with special sauce and pickled veggies. 



Both sweet martabaks/terang bulan and savory martabak/martabak telor are greasy. Both are street food, sold in the evenings. 

Nowadays martabak manis have many varieties and fillings. There are ube, red velvet, pandan, and matcha flavors with fillings like oreo, bananas, toblerone chocolate besides the classics filling previously mentioned. In States, some Indonesians sell homemade frozen martabak in Facebook marketplace or by the words of mouth. Near LA, there is a famous martabak cafe, selles beautifully made yummy martabak. There are many vlogs about martabak vendors, martabak recipe and how to make martabak at Youtube. 

I consider myself lucky because where I live now, many Indonesians sell homemade sweet martabaks a.k.a the brightness of the moon. 




Monday, November 9, 2020

Mengenang Papa Mertua, Tjhin Suyono



Papa mertua saya, Tjhin Suyono, yang saya panggil Papa Sunter karena dia tinggal di daerah Sunter, telah berpulang kembali kepada Penciptanya, hari Sabtu jam 15.30 WIB di Jakarta. Beliau memang sudah tiga tahun ini diserang kanker. Beliau sudah bolak balik berobat dengan suntikan dan chemo. Namun 6 bulan belakangan ini keadaan beliau makin melemah. 

Papa Sunter adalah pribadi yang tidak banyak bicara dan giat bekerja. Orangnya cerdas dan tangannya trampil mengerjakan banyak hal. Dia tergolong orang yang suka kutak katik dan jago bertukang. Tulisan tangannya rapih sekali dan bagus dalam bahasa Indonesia dan juga aksara Tiongkok. Papa kerja sebagai akuntan. Papa pandai bikin puzzle dan origami , yang diwariskannya kepada anak sulung kami, Daniel. Kerapihan dan keteraturannya adalah mindset yang diwariskannya kepada anak tengah kami, Timmy. 

Papa lahir dan tumbuh di Pangkal Pinang, kemudian pindah, mencari nafkah, dan membangun keluarga di Jakarta. Di masa seperti ini, kami tidak pulang mengurus kepergian papa. Adik ipar, Budy dan kerabat di Jakarta yang diberi kehormatan oleh Tuhan untuk melayani kebutuhan papa yang terakhir. Kami bersyukur atas pertolongan mereka, dan kami beriman Tuhan membalas jasa jasa mereka dengan berlimpah ruah. Selamat jalan Papa Sunter, kita akan bertemu lagi di rumah Bapa di Sorga. Amin. 


Friday, September 11, 2020

Mengenang Asriat Ginting Suka



Kesan pertama ngeliat Aat terus terang agak menakutkan. Tahun 93-an, Aat berambut panjang digerai. Entah apakah dia sengaja atau tidak, tapi mukanya garang dan  jarang senyum.  Matanya kecil memanjang dengan tatapan yang dingin.   Gayanya sok cuek, suka bercelana jeans biru bekel dengan beberapa lubang di lutut dan berpakaian t shirt dengan luaran kemeja flanel kotak-kotak. Asriat juga merokok di setiap ada kesempatan. 

Setelah dia gabung dengan kelas kami, pada tahun 94, kesan kami langsung berubah. Ternyata dia pintar membuat lelucon. Suasana jadi hidup dengan banyolan, dan candaan dia yang seru. Pemikirannya sangat orisinal dan kreatif. Aat pun bisa menirukan orang lain, dari mulai karakter teman, dosen, tetangga, atau siapa saja. Segala sesuatu yang random, jadi lucu dan menghibur setelah dilontarkan oleh dia. 

Aat banyak bakatnya, terutama dalam hal seni dan sastra. Dia jago main musik, menulis, merangkai kata-kata, menggambar, dan mungkin ada bakat-bakat lainnya yang kami tidak ketahui. Kepandaiannya dalam merangkai kata-kata itu terlihat saat pelajaran terjemahan. Asriat adalah orang yang sering kami tanyai dalam pelajaran itu, selain Wahyu tentunya, yang juga sangat luas kosa-katanya ( karena Wahyu memanfaatkan waktu insomnianya, dengan menghafalkan kamus Chinese English Concise Dictionary ).  Kepandaiannya dalam menggambar terlihat, saat Asriat iseng membuat sketsa teman-teman. Juga saat mengerjakan tugas drama Cina, Asriatlah satu-satunya yang mengerjakan tugas dengan tambahan sketsa panggung, karakter, dan kostum. Dosen kami, Ibu Ira, sampai terkesan dengan tugas drama yang dikerjakan Asriat. 


Setelah lulus, selain menjadi pengajar bahasa Cina, Asriat pun masih mengadakan waktu untuk berekspresi dalam bidang musik dan penulisan. Ia sering manggung dengan grup band-nya. Ia menulis lagu. Ia menulis review musik dari kaset-kasetnya. Ia menulis buku biografi yang berjudul : Donny Fatah, 40 tahun dalam Godbless, bersama Godbless, untuk Godbless. Bahkan kami pun sering dihibur oleh kisah-kisah nostalgia jaman kuliah yang dituliskan Asriat di facebook page-nya. 

Asriat sudah tidak bersama dengan kita lagi sekarang. 

Kalau kami saja nelangsa mendengar kepergian Asriat, apalagi keluarganya... Belahan jiwanya , mamanya dan adiknya pasti merasa remuk ditinggal Aat. Kami mengucapkan turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan. RIP Asriat Ginting Suka. 

By Haryati dan Tirsa😢😢😢





Tuesday, August 4, 2020

Mengenang Theresia Widiyastuti




Kalau ingat Theresia Widiyastuti alias Utik, saya terkenang akan : 

1. Matanya yang belo dan sayu seperti mata Garfield


2. Ingatannya yang tajam terhadap random facts yang dia sukai.

3. Rambutnya yang selalu panjang

4. Kegemarannya terhadap buku dan komik

5. Sayangnya kepada keluarganya, kalau makan sama dia, 
    biasanya dia beli "takeout" buat Phillip dan Dek Ita


6. Sayangnya kepada ponakan-ponakannya, cerita cerita dia 
    tentang Emma, Keenan, dll.  

7. Gambar dan lukisan dia yang bagus. 
Waktu kuliah, saya dan dia surat-suratan dengan orang yang namanya Victor. Dia sempat beberapa kali memperlihatkan gambar-gambar lucu di suratnya. Saya tidak pernah mengira kalau Utik suka gambar. Dia bilang senang gambar, tapi tidak di depan orang. Dia senang gambar kalau sendirian di dalam kamarnya. Akhir akhir ini, dalam masa pengobatan, dia kembali lagi kepada hobinya ini. Dan gambarnya sangat manis, bikin saya jadi tersenyum. 

8. Acara "balas jasa" di rumah dia

9. Dia biasanya kalem, tapi kalau sedang membicarakan sesuatu yang dia sukai, bisa jadi sangat animated, dengan tangannya ikut melambai-lambai dan ekspresi ekspresi wajah yang cartoony. 

10. Waktu awal kuliah, Utik penampilannya tomboy: jeans, t-shirt dan sepatu kets. Namun makin hari dia metamorfosis menjadi makin sedap dipandang mata. Saya selalu suka busana-busananya yang unik dan keren. 


11. Waktu kuliah, ada 2 mobil teman yang sering ditebengi oleh saya dan pengyoumen. Mobil Buddhay dan mobil Utik.

12. Utik adalah teman pertama yang jadi vegan ( walaupun cuma beberapa tahun kayaknya )

13. Ketulusan dan perhatian Utik terhadap sesama. Pengamatan Utik selalu tajam dan detail terhadap teman-teman serta random happenings in our friendship.

11. Meskipun sangat sulit , saya harus bilang : Goodbye Utik, wo de pengyou zaijian. 


artworks by Theresia Widiyastuti

Saturday, July 25, 2020

Setelah Kelulusan


Hari ini, si sulung resmi lulus SMA
Upacaranya dibikin kekinian, 
yaitu drive through graduation ceremony
Melihat si sulung berfoto foto dengan jubah dan toga, 
mengingatkan saya terhadap moment setelah lulus SMA
Terutama ketika diperhadapkan kepada 
pemilihan jurusan kuliah
Dan tentunya, jadi ingat akan peranan mama dan papa saya

Papa dan mama saya cenderung nyantai orangnya
Anak-anaknya diberikan kebebasan 
dalam menetukan pilihan studi dan karier
Bahkan sepertinya , mereka tidak pernah mempertanyakan 
pilihan studi kami

Jadilah saya ambil sinologi,
bidang yang tidak terlalu populer pada akhir 90-an
Lalu adik saya juga ambil bidang manajemen di Atma
Papa dan mama mengiyakan saja

Sekarang ketika giliran saya menjadi orang tua
Barulah saya mengerti bagaimana perasaan orang tua 
Ketika anak-anaknya mulai besar dan belajar ambil keputusan
Tidak mudah jadi orang tua


Sekarang, si Sulung memutuskan untuk mengambil bidang
yang asing bagi kami yaitu trombone performance
Sempat juga saya dan suami ketar ketir di dalam hati
Namun setelah kami pikir pikir lagi
Kami berdua memutuskan untuk memberikan dia 
kebebasan untuk memilih
Kami percaya bahwa setiap manusia diberikan kebebasan 
oleh Yang Maha Kuasa
untuk memilih jalan hidupnya
Selama pilihannya baik dan ia bertanggung jawab
Kami akan legawa membiarkan dia berjalan 
dengan kompasnya sendiri
bukan kompas kami


Kami selalu mendoakan anak kami
supaya ia sukses dalam menemukan blueprint 
yang sudah disiapkan oleh Yang Maha Kuasa buat dia pribadi
Kami lepaskan si sulung ke tangan Yang Maha Kuasa
Kami percaya Yang Maha Kuasa akan mengajari si sulung
dan besarlah kedamaian si sulung
Saya percaya bahwa Yang Kuasa akan membimbing dia
selangkah demi selangkah
walaupun dia tidak sempurna, tapi Yang Maha Kuasa sempurna
dan buat orang percaya selalu ada belas kasihan, pertolongan 
dan kasih karunia

Itu doa saya buat si Sulung, si Tengah dan si Bungsu
Amin

Thursday, July 23, 2020

Pure Michigan : Kensington Metropark



Kensington Park yang saya maksudkan ini berlokasi 
di Milford, Michigan , 
bukan yang di UK atau di tempat lain. 

Gara-gara virus keparat ini, kami jadinya staycation aja, 
dan malah menemukan keindahan lokal. 
Salah satunya ialah Kensington Park 
yang kira-kira 40 menit naik mobil dari tempat tinggal kami.
Kensington Park ini areanya sangat luar, sekitar 4 ribuan acre. 
Di dalamnya ada danau-danau dan pantai berpasir, 
ada trek buat sepeda,trek buat hiking, 
golfing, canoing, boating, kebun binatang kecil, 
restaurant, tempat bermain anak dan pancuran air, dsb.

si bungsu kasih makan chipmunk
 
Beberapa tahun yang lalu, kami pergi ke danau-nya 
Namun tahun ini,kami mendatangi nature center-nya. 
Walaupun tutup gara-gara virus keparat,
tapi WC-nya dibuka dan atraksinya ialah nature trails 
serta segala unggas dan binatang kecil yang ada di sekitar situ.



Berbagai burung, chipmunk, tupai di situ 
sudah terbiasa dengan manusia yang membawa makanan.
Mereka tidak malu-malu mendatangi kami.
Kami bawa kacang buat mereka. 
Anak kami senang karena bisa interaksi dengan binatang




Sunday, July 5, 2020

Pure Michigan : Grand Rapids

Inside DeVos

Seperti biasa, untuk tema Pure Michigan, 
isinya ialah  persinggahan ke salah satu tempat di Michigan. 

Awal tahun 2020, saya dan si sulung pergi 
ke Grand Rapids, Michigan dalam rangka 
event musik sekolahan dari State of Michigan ( MSBOA )

Grand Rapids ini adalah kota yang trendy buat anak muda
Kehidupan city-nya asyik, minus hingar bingar metropolitan
Banyak acara acara musik dan art di kota ini
Teman teman tahu produk Amway ?
Itu berasal dari Grand Rapids lho

DeVos Place, auditorium

Acara musik ini diadakan di DeVos Auditorium
DeVos itu salah saorang pendiri Amway
Saya jadi ingat waktu SMA dulu,
Amway dan multi level marketingnya mulai merebak di Jakarta
Bahkan beberapa teman ikutan dan berjualan produk Amway
Sekarang produksinya masih berjalan,
tapi sistem marketing piramid-nya
sudah dilarang di Amerika

Amway Grand Hotel

Menurut info dari teman saya yang suaminya asal Grand Rapids
Banyak imigran Vietnam dan Korea
Jadilah saya beli lunch dari supermarket Korea
Lumayan enak rasanya

Sempat merasa sedih waktu mendengar Grand Rapids rusak
gara-gara demo yang kemudian menjadi penjarahan
Semoga cepat diadakan perbaikan dan kembali normal
seperti sebelumnya

foto foto : dari berbagai sumber di internet dan koleksi pribadi